Patrit Beverley dikenal sebagai sosok "Anak Nakal" di NBA. Dia berulang kali mendapatkan skorsing dari liga karena tindakan tidak sportif. Namun yang mengejutkan adalah pernyataannya soal pemain NBA. Menurut Beverley ada sekitar 50 persen pemain NBA yang tidak menyukai bola basket. Jelas ini menimbulkan reaksi yang luar biasa dari warganet.
Beverley tampil di podcast "The Pat Bev", di mana dia membuka fakta yang mengejutkan. Menurutnya, tidak banyak pemain NBA yang mencurahkan segalanya untuk permainan basket. Tapi justru di antara banyak pemain NBA yang tidak terlalu suka basket, dia bisa mencetak lebih banyak poin ketimbang pemain lain. Itulah yang dia sebut sebagai pemain berbakat.
"Lima puluh persen, dan itu hitungan saya," katanya. "Sebagian besar rekan tim yang saya kenal, dan mereka tidak menyukai basket adalah mereka yang terampil dan sangat bagus dalam permainan ini. Hal tersebut bisa dilihat dari persiapan saat pertandingan. Mereka hanya datang dan bisa mencetak 30 sampai 40 poin. Sayangnya itu tidak akan terjadi di babak playoff."
Beverley mencoba menjelaskan bahwa ada sebagian pemain yang punya bakat. Tapi mereka tidak mencurahkan waktu dan usaha mereka untuk permainan basket, dan menjadi lebih baik. Pemain-pemain seperti itu biasanya punya rekor di musim reguler yang bagus. Tetapi mereka tidak bisa sukses di babak playoff. Dengan kata lain, Beverley ingin menegaskan kalau bakat saja tidak cukup untuk bisa menjadi juara. Karena mereka yang berbakat akan kalah di babak playoff.
"Sederhana saja. Bisakah Anda memiliki semua waktu dan energi untuk bola basket? Apakah ada di antara pemain yang menganalisis video, melakukan latihan tambahan untuk tembakan? Apakah semua pemain tahu tentang filosofi permainan yang diberikan pelatih? Apakah semua pemain tahu apa yang diinginkan pelatih?," tegasnya.
Kesimpulannya, menurut Beverley, tidak suka basket ini dalam arti pemain tersebut hanya mengandalkan bakat atau keunggulan fisik mereka. Pemain-pemain seperti itu ada banyak sekali di NBA. Namun untuk sukses di NBA, bakat saja tidak cukup. Kembali lagi, kata Beverley, setiap pemain harus mengorbankan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk bola basket. Baru mereka bisa sukses di NBA, khususnya di babak playoff. (*)
Foto: Sports Illustrated