Setiap Jimmy Butler tampil di playoff, narasi ini selalu muncul, yaitu dia adalah anak Michael Jordan yang hilang. Karena dia selalu tampil luar biasa di playoff. Seperti saat Miami Heat melaju ke Final NBA 2020, Final Wilayah 2022, hingga menyingkirkan Milwaukee Bucks di playoff putaran pertama tahun ini. Butler kembali disebut-sebut sebagai keturunan pemain basket terbaik sepanjang masa.
Selama kuarter keempat pertandingan Rabu lalu antara Miami Heat dan Milwaukee Bucks, Jimmy Butler seperti Michael Jordan. Dia bisa mencetak poin yang membuat permainan dimenangkan Heat. Penggemar Heat akan terus mengulang momen itu selama berhari-hari dan mereka akan terus memuji Butler, yang hampir berjuang sendirian menyingkirkan unggulan pertama musim ini.
Disadari atau tidak, Butler menjadi orang yang berbeda di playoff. Sifat yang sama juga dimiliki oleh legenda seperti Michael Jordan atau Kobe Bryant . Selama bertahun-tahun, kita semua telah berusaha menemukan pemain yang bisa meniru apa yang dilakukan Jordan dan Kobe. Semua penggemar NBA telah ikut-ikutan bersenang-senang dari teori konspirasi yang sangat masuk akal, meskipun itu sama sekali tidak benar.
Beberapa gambar yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa mereka berdua mirip. Hal ini membuat penggemar juga bertanya-tanya apakah rumor ini benar. Namun, teorinya tetap salah. Butler dan Jordan tidak punya hubungan darah. Michael Jordan memiliki lima anak, Marcus, Victoria, Ysabel, Jeffery dan Jasmine. Sedangkan Jimmy Butler lahir dari pasangan Jimmy Butler II dan Londa Butler. Bintang Heat tersebut pernah menegaskan bahwa Jimmy dan Londa adalah orang tua kandungnya.
Memang ada cerita kalau ayah Butler meninggalkan rumah ketika dia masih bayi. Sementara ibunya meninggalkan Butler ketika dia berusia 13 tahun. All-Star enam kali itu mengkonfirmasi insiden ini dan mengatakan dia masih punya kesempatan untuk bertemu orang tuanya. Jadi bisa dipastikan kalau teori konspirasi yang pernah diungkapkan oleh Jon Snow hanya isapan jempol semata.
Namun, kalau Butler mirip dengan Michael Jordan secara performa, mungkin bisa diterima. Butler sendiri hampir memecahkan rekor playoff milik Michael Jordan. Dia mencetak 56 poin dalam kemenangan Miami Heat 119-114 di Gim 44 atas Milwaukee Bucks. Butler mencetak akurasi tembakan 67,9 persen. Rekor ini membuat Butler menjadi pemain pencetak poin tertinggi keempat dalam sejarah playoff NBA. Namun rekor Michael Jordan dengan 63 poin melawan Boston Celtics dari playoff 1983 tetap tak terpatahkan.
Elgin Baylor di urutan kedua dengan 61 poin, Donovan Mitchell di urutan ketiga dengan 57 poin, sementara Butler, Jordan, Charles Barkley, dan Wilt Chamberlain di urutan keempat dengan 56 poin dalam pertandingan playoff. Butler sekali lagi membuktikan keberaniannya sebagai salah satu pemain playoff terhebat yang pernah ada. Mantan penyerang Sixers ini selalu menemukan cara untuk membuat kehadirannya terasa ketika tekanan dari pertandingan lebih berat dari sebelumnya.
Jimmy adalah pemain yang tampak sangat santai selama situasi paling menegangkan dalam sebuah pertandingan. Michael Jordan adalah spesialis sejati yang sering melakukan itu di masa jayanya. Yang dibutuhkan Jimmy hanyalah membawa Miami Heat untuk memenangkan kejuaraan, tetapi jelas ini tidak mudah. Karena saat ini NBA di kedua konferensi sangat kompetitif. Sebelum sampai ke final tahun ini, Heat masih harus melewati New York Knicks sebelum mencapai final wilayah. Jadi masih jauh sebelum bisa benar-benar membandingkan Butler dengan Michael Jordan. (*)
Foto: Daily Tribune