Pelatih legendaris NBA Phil Jackson mendadak jadi bahan pembicaraan di media olahraga Amerika Serikat. Alasannya, dalam sebuah wawancara di podcast "Tetragrammaton with Rick Rubin", Jackson mengatakan kalau dirinya tidak mau menonton NBA karena terlalu "politis". Jackson menegaskan sekaligus menyarankan NBA agar seharusnya tidak pernah larut dalam gejolak politik di negara tersebut. Penggemar harusnya tahu bahwa ini adalah olahraga, dan tidak dibawa ke ranah politik.
Dalam percakapan yang diterbitkan 5 April 2023 tersebut, Phil Jackson mengungkapkan bahwa dia belum menonton NBA sejak 2020. Lalu ketika membaca beberapa berita terakhir, dia menyebut format playoff NBA yang baru sebagai sesuatu yang konyol. Sekarang malah diresmikan sebagai Play-In Tournament.
"Mereka melakukan sesuatu yang agak konyol, mereka melakukan bubble down di Orlando dan semua tim bisa bermain di sana," ujar Phil Jackson. "NBA juga memiliki slogan yang ditulis di punggung mereka. Saya menganggap itu sebuah hal yang lucu. Jadi saya memutuskan untuk tidak menonton liga itu lagi."
Foto: The Washington Post
Jackson adalah salah satu pelatih terhebat dalam sejarah NBA, menuliskan namanya ke dalam buku sejarah bersama Chicago Bulls dan Los Angeles Lakers dengan memenangkan 11 gelar juara sebagai pemain dan pelatih kepala. Tapi setelah pensiun, legenda NBA tersebut menjauhkan diri dari komunitas. Dia melihat bahwa NBA sekarang sudah terlalu politis.
Menurut Jackson, perkembangan situasi negara Amerika Serikat, khususnya terkait rasisme memang meningkat. Sebagai tokoh publik, sudah sewajarnya para pemain berjuang untuk keadilan sosial. Membantu menyuarakan hak-hak tentang kesetaraan. Namun tidak bagi liga, karena NBA bukan alat perjuangan. NBA adalah sebuah liga olahraga yang seharusnya fokus pada tujuan utamanya saja, yaitu kompetisi.
Jackson tidak melihat bagaimana gerakan ini berdampak pada situasi negara Amerika Serikat. Dia hanya melihat liga sedang mencoba menenangkan sebagian dari basis penggemarnya. "NBA saat ini seperti katering. Mencoba melayani penonton atau mencoba membawa penonton tertentu ke dalam permainan," katanya. "Mereka tidak tahu itu justru membunuh penggemar lainnya. Penggemar yang ingin menikmati olahraga tanpa ada bau politik."
Jackson menyarankan liga seharusnya tidak mencampurkan olahraga dan politik. Karena itu membuat dia, dan penonton yang gemar dengan olaraga menjauh. Meski pada akhirnya, pendapat Jackson ini menuai kritik keras dari beberapa pihak. Mereka mengatakan bahwa kritik Phil Jackson tidak akan berdampak pada NBA. Karena liga telah meraup laba lebih dari 10 miliar dolar Amerika Serikat tahun lalu. (*)
Foto: Outsider