Draymond Green dikeluarkan dari pertandingan pada hari Selasa (18/4) waktu Indonesia, di gim kedua dari seri antara Sacramento Kings dan Golden State Warriors. Green dilihat wasit dengan sengaja menginjak "terlalu keras" di dada Domantas Sabonis. Tindakan ini memicu obrolan di sekitar NBA. Green sudah memberikan penjelasan, meski banyak yang tetap menghujatnya. Tapi ada juga yang membela tindakan tersebut. 

Dengan tujuh menit tersisa dalam permainan yang seru, Sabonis berada di lantai tanah setelah jatuh dalam perebutan reboud. Dari situ ia meraih kaki Green yang ingin melakukan serangan balik dan pemain Warriors tersebut "tidak sengaja" menginjak dada ke pemain Lithuania ini. Sementara wasit meninjau aksi yang diakhiri dengan flagrant foul-2 untuk Green dan technical-foul untuk Sabonis. Tapi Green harus bersiap dikenai sanksi oleh NBA.

"Penjelasan yang diberikan (wasit) kepada saya adalah saya menginjak terlalu keras," jelasnya pada konferensi pers setelah kekalahan 0-2 dari Kings. "Namun yang terjadi, mereka memegang kaki saya. Kedua kalinya dalam dua pertandingan."

Green merujuk pada tindakan yang sama dilakukan oleh Malik Monk pada pertandingan pertama melawan Kings. "Saya harus menginjakkan kaki saya di suatu tempat dan saya bukan orang yang paling fleksibel, saya tidak melakukan suatu kesengajaan. Wasit malah tidak melakukan apa-apa ketika ada tindakan itu (memegang kaki)," imbuhnya. 

Merujuk laporan Adrian Wojnarowski dari ESPN, tes sinar-X yang dilakukan tim Kings terhadap Sabonis setelah peristiwa ini. Hasilnya tidak memiliki masalah di bagian dada. Namun Kings akan melakukan tes lanjutan sebagai tindakan pencegahan. Sementara itu, kepala pelatih Kings Mike Brown menganggap pengusiran Green adalah keputusan yang tepat. 

"Itu adalah pelanggaran mencolok. Akan menarik untuk melihat apa yang akan dilakukan NBA saat mereka meninjau permainannya," kata pelatih Brown. 

Tindakan Green mendapat sorotan dari penggemar NBA. Dia dianggap sebagai pemain kasar dan melakukan tindakan brutal yang membahayakan pemain. Namun ada juga yang mencoba untuk menjelaskan situasi yang terjadi. Dia adalah Shaquille O'Neal di acara "Inside The NBA" di TNT. Menurut Shaq, kalau dia ada di posisi Green, dia akan melakukan hal yang sama. Meski tindakan Green bisa digolongkan sebagai permainan kotor. Pada akhirnya, Shaq membahas bahwa Sabonis tidak seharusnya meraih kaki Green terlebih dahulu. 

"Jangan menarik kaki pemain. Karena kalau kakinya dipegang dan pemain tersebut mencoba berlari ke depan, maka dia akan terjatuh. Saya tidak akan menjadi munafik dalam kasus ini. Seandainya saya ada di posisi Green, maka saya akan melakukan hal yang sama," kata Shaq. 

Selain O'Neal, garda Portland Trail Blazers Damian Lillard juga membela Green. Dalam akun Twitter pribadinya, Lillard mengatakan bahwa seharusnya yang mendapat hukuman berat adalah Sabonis. "Saya pikir Dray tidak bermaksud menginjak. Dia hanya mencoba untuk mencari keseimbangan," tulis Lillard. 

Akhirnya, Green mencoba menenangkan suasana dengan mengatakan,"Saya hanya bersenang-senang. Itu adalah pertandingan yang menyenangkan dengan suasana yang menyenangkan untuk dimainkan."

Golden State Warriors sebelumnya tidak pernah kalah 0-2 di babak playoff. Namun mereka punya kesempatan membalas di Chase Center, pada laga ketiga dan keempat. (*)

Foto: SF Gate

Komentar