Musim reguler NBA 2022-2023 resmi berakhir pada Minggu (9/4), waktu setempat. Laga terakhir dari semua tim ini sejatinya sudah tak menentukan apa-apa. Praktis hanya Los Angeles Lakers dan Minnesota Timberwolves yang masih berpeluang untuk berganti kedudukan di klasemen akhir. Sisanya, sudah memastikan diri di Playoff, Play-in Tournament, dan tempat liburan.
Ya, sudah ada masing-masing lima tim dari kedua wilayah yang dipastikan mendapatkan jatah libur lebih cepat. Salah dua di antaranya langsung bergerak agresif menatap musim baru. Adalah Detroit Pistons dan Houston Rockets yang langsung berbenah dengan mengganti kepala pelatih mereka. Rockets memilih untuk tidak mengambil opsi perpanjangan kontrak tahun keempat Stephen Silas sedangkan Pistons menggeser Dwane Casey ke jajaran manajemen.
Silas bisa dibilang memang cukup apes. Didatangkan Rockets dari Dallas Mavericks sebagai pengganti Mike D'Antoni, Silas justru dihadapkan pada rangkaian drama. Russell Westbrook dan James Harden meminta ditukar dan akhirnya pergi.Barisan muda yang datang pun spesial tapi kerap mendapat cap "susah diatur". Barisan veteran yang tersisa pun bukan kaliber kelas utama di NBA. Silas akhirnya hanya meraih total 59 kemenangan sejak menangani tim ini pada 2020-2021 dan kalah sebanyak 177 kali atau setara denagn 33 persen persentase kemenangan.
Casey memiliki cerita yang berbeda. Datang dari tujuh musim yang cukup sukses di Toronto Raptors, Casey dihadapkan pada program pembangunan ulang tim (rebuild) selepas musim pertamanya. Di musim pertama (2018-2019), dengan kehadiran Andre Drummond, Blake Griffin, Reggie Jackson, dan Luke Kennard, Pistons masih berhasil lolos ke playoff sebagai peringkat delapan. Total rekor Casey di Pistons adalah 128-262.
"Ini adalah gim terakhir saya sebagai kepala pelatih," tutur Casey usai gim terakhir Pistons melawan Chicago Bulls. "Saya akan masuk ke jajaran manajemen tim. Saya rasa ini adalah fase terbaru dalam hidup saya. Kini saya akan punya lebih banyak waktu dengan keluarga. Tim ini ada di jalur yang benar dan saya yang membuat keputusan ini. Saya rasa mereka (tim) butuh sosok baru untuk memimpin mereka," pungkasnya.
Sejauh ini, nama mantan kepala pelatih Boston Celtics, Ime Udoka, muncul ke permukaan dalam potensi pengganti kedua kepala pelatih di atas. Ime yang mengabdi lama di San Antonio Spurs diyakini punya filosofi bagus dalam membangun tim, utamanya tim muda.