Musim NBA 2022-2023 akan berakhir dalam minggu depan. Diskusi MVP tahunan telah memanas. Sementara itu, tiga kandidat teratas untuk penghargaan tersebut adalah Giannis Antetokounmpo dari Milwaukee Bucks, Nikola Jokic dari Denver Nuggets, dan Joel Embiid dari Philadelphia 76ers. Ketiganya sedang bersaing ketat, bahkan pekan terakhir musim reguler ini bakal jadi penentuan. 

Superstar Bucks, Giannis Antetokounmpo, tentu saja punya peluang besar memenangkan penghargaan tersebut. MVP Final NBA 2021 secara konsisten menjadi salah satu pemain terbaik liga selama lebih dari setengah dekade sekarang, dan dia tidak menunjukkan tanda-tanda melambat dalam waktu dekat. Sama seperti dua kandidat lainnya, Antetokounmpo tidak dapat dihentikan karena kombinasi kekuatan, kecepatan, dan keserbagunaan yang sangat langka. 

Nikola Jokic juga punya penampilan bagus, dan tidak terbantahkan. Dia mengalami musim ofensif terbaik yang pernah ada dari seorang pemain besar (big man). Dia rata-rata mencetak 25 poin dalam catatan tripel-dobel, sambil menembakkan dengan akurasi 63 persen. Jokic adalah titik fokus tim Nuggets yang memegang unggulan pertama di Wilayah Barat. 

Adapun Embiid, bintang Sixers ini adalah salah satu kekuatan paling dominan di liga. Embiid sedang dalam kecepatan untuk finis sebagai pencetak poin terbanyak NBA musim ini dengan 33 poin per pertandingan. Ditambah dengan bintang yang rata-rata hampir mencuri dan dua blok setiap kontes, menjadi jelas untuk melihat bahwa Embiid tidak dapat dihentikan. Kombinasi postur dan kecepatannya membuatnya tidak dapat dijaga saat menyerang. Selain itu, Embiid telah mengamankan Sixers sebagai unggulan tiga teratas di Wilayah Timur meskipun sesama bintang rekan setimnya James Harden absen dalam waktu yang signifikan karena cedera. 

Beberapa pengamat NBA berpendapat bahwa penghargaan MVP akan diraih oleh Giannis Antetokounmpo. Karena dia telah memimpin timnya ke rekor terbaik. Namun, ini adalah argumen yang dangkal, karena sangat jarang penghargaan MVP hanya diberikan kepada pemain terbaik di tim terbaik. Misalnya, Jokic memenangkan penghargaan tersebut musim lalu sementara Nuggets finis di urutan keenam di Wilayah Barat. Jadi, kita harus menggali lebih dalam. 

Argumen lainnya menyebut bahwa Embiid harus memenangkan penghargaan tersebut. Karena empat penghargaan MVP terakhir telah dimenangkan oleh Jokic atau Antetokounmpo, dan Embiid belum memenangkan satu pun. Dukungan agar MVP NBA jatuh ke tangan Embiid diberikan oleh Damian Lillard, bintang Portland Trail Blazers. Dalam wawancaranya dengan penyiar radio Dan Patrick, Lillard mengatakan kalau Embiid lebih layak. Lillard menyoroti bahwa menjadi pemain dominan di liga, tentu saja bakal dapat perhatian lebih, dan itu tidak adil. 

"Liga tidak bisa terus menerus memberikan penghargaan kepada pemain yang paling dominan di liga. Carilah pemain lain," kata Lillard. 

Namun, argumen ini tidak terlalu berpengaruh pada keputusan liga. Karena penentu penghargaan MVP hanya memperhitungkan musim ini. Kalau pun mereka musim lalu bagus, maka tetap layak jadi MVP. 

Salah satu cara menentukan pemenang MVP adalah dengan mengajukan pertanyaan sederhana. Seberapa penting dampak mereka dalam pertahanan? 

Jokic hanya pemain bertahan biasa saja, sedangkan Embiid dan Antetokounmpo sama-sama anggota All-Defensive Team. Jadi, agar Jokic memenangkan MVP, para pemilih harus percaya bahwa dampaknya dalam menyerang harus bisa menutupi kekurangannya dalam kemampuan bertahan. Dalam dua musim terakhir, hal ini terjadi, karena Jokic memenangkan penghargaan tersebut dalam dua musim terakhir. 

Namun, musim ini, banyak yang memilih Joel Embiid layak mendapatkan penghargaan MVP. Dia berada di tengah-tengah salah satu musim pencetak poin terbesar yang pernah ada. Dikombinasikan dengan kemampuan bertahan yang bagus. Kemudian dia juga sukses membawa Philadelphia 76ers menjadi unggulan ketiga di Wilayah Timur. Rasanya sudah cukup untuk membuat Embiid bisa unggul dari Jokic dan Antetokounmpo. 

Embiid, Jokic, dan Antetokounmpo semuanya berada di garis depan debat MVP sepanjang musim. Namun, selama beberapa bulan pertama, ada beberapa kandidat kuat lainnya yang muncul seperti Stephen Curry, Jayson Tatum, Luka Doncic, dan Kevin Durant. Namun, nama mereka perlahan hilang karena cedera, permainan yang tidak konsisten, atau kurangnya kesuksesan tim. Sehingga tersisa Embiid, Jokic, dan Antetokounmpo. Ketiga pemain tersebut memiliki banyak kesamaan. Mereka semua adalah big man asing (dari luar amerika Serikat) yang mendominasi permainan, memimpin tim mereka ke rekor hebat. (*) 

Foto: nba.com

Komentar