The Houston Chronicle mengunggah sebuah artikel menarik tentang bola basket. Minggu ini, Museum Seni Kontemporer Houston membuka sebuah lapangan bola basket bernama "CAMH COURT". Lapangan tersebut diklaim sebagai lapangan basket pertama bisa dimainkan di dalam museum seni. Museum ini rela mengorbankan lantai pertama gedung tersebut untuk dijadikan lapangan basket. 

Camh Court ternyata hasil kerja sama pihak museum dengan adidas basketball. Perancang lapangan ini adalah seniman lokal Houston bernama Trenton Doyle Hancock. Dia menyesuaikan beberapa bagian museum agar bisa mendapatkan panjang dan lebar yang tepat untuk lapangan basket. Memang, dimensi lapangan yang diubah, yang berbentuk seperti jajaran genjang, membuat garis-garis yang membatasi lapangan basket sama sekali tidak berarti. Garis tiga titik dicat sedemikian rupa sehingga menembak dari satu ujung busur semudah melakukan layup. 

Lapangan tersebut akan tetap berada di galeri utama museum hingga 27 April 2023. Semua pengunjung selama jam reguler museum bisa bermain di lapangan. Mereka hanya tinggal menandatangani surat pernyataan, menukar identitas pribadi dengan bola basket dan memakai sepatu bersol karet untuk melindungi lantai kayu maple lapangan. Lapangan yang lebih kecil di sisi galeri menawarkan ring bawah dengan bola basket warna-warni untuk anak-anak. 

"Seni dan bola basket tampak seperti dua dunia yang benar-benar terpisah tetapi sebenarnya sangat kohesif, jadi masuk akal," kata Michael Glasker, mantan pemain NCAA dari North Carolina Central University.

Lantai dan papan belakang terlihat rumit dengan karakter "Bringback" khas Hancock kartun. Ini sebuah karikatur yang sedikit tidak menyenangkan yang muncul kembali dalam karya fantastiknya. Banyak orang akan terbiasa bermain bola basket di depan penonton, tetapi hanya mereka yang pernah bermain basket di CAMH COURT yang dapat mengatakan bahwa mereka bermain di bawah sorotan mata merah tajam yang terpancar dari papan pantul itu sendiri. (*)

Foto: Museum Brown Foundation Gallery

Komentar