Lama tak terdengar kabar tentang "bapak-bapak" penuh kontroversi ini. Akhirnya LaVar Ball kembali menghiasi media Amerika Serikat. Dia mencuri perhatian dengan berkomentar soal Bronny James. LaVar menyarankan agar putra tertua LeBron James tersebut menyusul jejak LaMelo Ball ke NBL Australia, agar segera melompat ke NBA. Artinya LaVar ingin agar Bronny tidak usah tampil di perguruan tinggi, seperti LaMelo.
Bronny James diberi label rekrutan bintang empat oleh 247 Sports, setelah lulus dari Sierra Canyon. Dia punya tiga perguruan tinggi yang siap menantinya. Menurut Luca Evans dari LA Times, tiga perguruan tinggi yang ingin merekrut putra LeBron tersebut adalah USC, Ohio State, dan Oregon. Bronny disebut-sebut sebagai pemain yang masuk daftar 10 besar NBA Draft tahun 2024.
Tapi lagi-lagi, bukan LaVar namanya kalau tidak ikut campur dalam situasi orang lain, termasuk keluarga LeBron James. Dalam sebuah wawancara di Sporting News, LaVar mengatakan kalau Bronny lebih baik ke NBL Australia saja. "Lebih baik ke sana (Australia). Mengapa? Karena dia akan punya pengalaman bertanding melawan pemain yang lebih dewasa, dan lebih baiknya lagi, dia akan dibayar secara profesional," katanya.
Menurut LaVar, kalau ingin mencetak pemain hebat, jangan dibiarkan pecah konsentrasinya antara bermain basket dan pelajaran. "Bila ingin bermain bola basket, mengapa harus pergi ke kampus. Saya ingin anak saya bangun, latihan, tidur, latihan, bertanding. Hanya itu yang saya sarankan," kata LaVar merujuk pada pengalamanya mencetak LaMelo Ball.
Kenyataannya memang demikian. LaMelo muncul sebagai pemain Draft NBA pilihan ketiga dalam Draft NBA 2020. Dia menjadi pemain Amerika Serikat dengan urutan Draft tertinggi dari liga luar negeri. Dia berkembang di lingkungan yang memungkinkannya untuk menunjukkan bakat terbaik. Pengalaman di NBL Australia tidak akan didapatkan di perguruan tinggi, menurut LaVar.
Sementara pada bulan Januari 2023, Komisaris NBL Australia Jeremy Loeliger bahwa pihaknya sudah mengajukan tawaran untuk membawa Bronny ke NBL. Meski dia tahu hal ini sangat sulit untuk diwujudkan. Mengingat kedekatan LeBron dengan sejumlah perguruan tinggi terbaik di Amerika Serikat. "Kami tentu saja telah menghubungi untuk melakukan percakapan. Tapi tidak akan mengejutkan ketika dia memilih Oregon, karena dekat dengan markas Nike. Tapi kalau Bronny mau menerima tawaran kami, maka kami akan menemukan tempat yang tepat untuknya," ujar Loeliger.
Tujuan Bronny hanya satu, yaitu sampai ke NBA dan mewujudkan impian ayahnya, LeBron James, untuk bermain satu tim dengannya. Banyak jalan untuk sampai ke NBA dengan cepat, termasuk bermain di NBL Australia, atau masuk program G League Ignite. Tapi ada satu saran yang bijak dari Kevin Durant. Bintang Phoenix Suns tersebut pernah berkata bahwa kuliah dan tampil di NCAA seharusnya jadi pilihan yang tepat. Karena NCAA juga kompetisi yang bagus dengan bintang-bintang muda berbakat. Dengan begitu, Bronny akan mendapatkan lawan sepadan, dan berkembang sesuai dengan jalurnya. Tidak perlu terburu-buru untuk sampai ke NBA. (*)
Foto: The New Yorker