Menjadi pemain NBA bukanlah hal mudah. Standar paling mudah untuk pernyataan ini adalah saat kita lihat gelaran Piala Dunia FIBA, Olimpiade, atau mungkin Indonesian Basketball League (IBL), melihat pemain-pemain yang berlaga di sana, dan mayoritas dari mereka bukanlah pemain NBA. Mereka dengan segala kapasitas dan kemampuannya di lapangan, bahkan tidak bisa bersaing untuk NBA, tidak terpilih di NBA Draft, tidak bertahan di NBA Summer League ataupun pramusim.
Dari sini, bisa kita gambarkan bahwa menjadi pemain NBA butuh upaya yang keras. Hal ini diamini oleh Lauri Markkanen dalam perbincangannya di siniar "The Draymond Green Show." Bersama Draymond yang juga masih aktif bermain untuk Golden State Warriors, Lauri mendaku sempat kesulitan menyesuaikan dirinya sebagai seorang pemain profesional, utamanya NBA.
"Seiring saya tumbuh, saya menganggap basket adalah permainan yang saya mainkan untuk bersenang-senang saja. Namun, sekarang, basket menjadi sebuah pekerjaan yang harus saya lakukan. Ada tekanan untuk memberikan performa yang baik dan konsisten di sana. Ini cukup membuat saya kesulitan di beberapa tahun pertama karier basket profesional saya," tutur Lauri.
Tak sekadar bercerita tentang kesulitan yang ia alami di awal musim, Lauri juga terbuka mengenai situasinya sekarang. Bersama Utah Jazz, Lauri seolah lahir kembali bahkan menjadi sosok yang lebih menakutkan. Di musim ini pula, untuk kali pertama pemain asal Finlandia ini masuk menjadi salah satu pemain yang tampil di laga All Star.
"Saya sudah menikah dan memiliki anak laki-laki berusia lima tahun serta putri berusia dua tahun. Selama di NBA, perjalanan, latihan, dan segala kegiatan harian kita sebagai pemain, selalu menjadi hal sulit berada jauh dari keluarga, jauh dari rumah. Akan tetapi, mereka juga yang membuat saya akhirnya bisa membaik di musim ini. Kini, jika saya punya pertandingan yang buruk, hari yang buruk, saya pulang ke rumah, mengunci kamar dan bermain petak umpet dengan anak saya. Apapun yang terjadi di luar, di pekerjaan saya, baik dan buruk, hal itu tidak akan berarti saat saya pulang ke rumah," pungkasnya.
Lauri bermain 63 kali musim ini dan membantu Jazz yang diprediksi banyak pihak akan kesulitan musim ini masih bersaing untuk Play-In Tournament. Jazz ada di peringkat 10 klasemen sementara Wilayah Barat dan Lauri menyumbangkan 25,4 poin dan 8,6 rebound per gim. Ia bermain rata-rata 34,4 menit per gim degan akurasi tripoin di angka 40 persen. Selain rebound, semuanya adalah angka terbaik untuk Lauri. (DRMK)
Foto: NBA