Rans Pik Basketball harus bekerja keras dalam dua gim terakhir. Mereka memenangkan gim-gim tersebut melalui babak perpanjangan waktu (over time). Termasuk saat mengalahkan Bima Perkasa Jogja 84-75 pada Selasa (14/3) di Knights Stadium, Semarang.
“Back to back over time itu effort yang luar biasa sih. Ini momen buat Rans mengeluarkan karakternya. Gim ini benar-benar penuh perjuangan. Semua pemain memberikan kontribusi. Fadlan yang membuat overtime meski bukan dari game plan utama, tapi hari ini kesimpulan dari karakter Rans itu sendiri,” ungkap Bambang Asdianto Pribadi, pelatih Rans.
Kemenangan tersebut sekaligus membalas kekalahan sebelumnya di Seri 1 Bali. Saat itu Bima Perkasa unggul 77-67. Dalam pertandingan sebelumnya Rans juga harus bersusah payah menumbangkan Mountain Gold Timika 94-87 (12/3) melalui tambahan waktu.
Pada pertemuan kedua Rans dan Bima Perkasa musim ini berlangsung sengit. Terutama pada kuarter terakhir. Sepanjang gim terjadi 12 kali pergantian kedudukan dan empat diantaranya terjadi di kuarter keempat. Tembakan Fadlan Minallah di tiga detik terakhir menyamakan kedudukan menjadi 73-73 dan memaksa babak perpanjangan waktu.
Bima Perkasa kehilangan momentumnya. Dalam lima menit terakhir Bima Perkasa tampil tanpa energi. Sebanyak lima poin dari Fadlan membawa Rans melaju 11-2. Mereka berhasil menjaga momentumnya dan memastikan kemenangan.
Dalam gim tersebut Fadlan tampil selama 22 menit. Ia menyumbangkan 9 poin dan 4 rebound. Akeem Scott menjadi pemain Rans yang paling produktif dengan mencetak 18 poin, 7 rebound, dan 3 asis. Disusul Fatur Shihab 14 poin dan Althof Satrio 10 poin.
“Dari awal saya bilang kepada teman-teman yang lain bahwa jangan berhenti sebelum peluit akhir berbunyi. Hari ini, sebelum peluit itu berhenti, kami melakukan apa yang seharusnya kami lakukan,” tutur pemain berusia 40 tahun itu.
Kini Rans menempati posisi ketujuh dengan rekor 11-5 setelah meraih dua kemenangan beruntun. Sedangkan Bima Perkasa di posisi kelima klasemen sementara (11-6) dan telah menelan tiga kekalahan beruntun. (rag)
Foto: IBL/Ariya Kurniawan