Bima Perkasa Yogyakarta memperdalam luka Satya Wacana Salatiga dengan kemenangan 71-36, Sabtu (1/3). Dominasi penuh adalah kata yang tepat dalam menggambarkan performa Bima Perkasa hari ini. 

Tak hanya unggul secara poin, kemasukan 36 poin itu jadi yang terkecil dalam liga musim ini. Turnover Satya Wacana sejatinya tidak banyak (14), bahkan masih di rata-rata liga. Namun, arah serangan mereka benar-benar berantakan. Satya Wacana hanya memasukkan 18 persen tembakannya (12/66). 

Cameron Coleman jadi top skor Bima Perkasa dengan 15 poin dan 4 rebound. Ikram Fadhil menambahkan 13 poin. Keduanya bermain di bawah 20 menit dan sudah tak lagi turun di kuarter empat. Fuquan Niles yang jadi starter di gim ini mencetak dobel-dobel 11 poin, 16 rebound, dan 7 blok. 

Bima Perkasa tidak diperkuat oleh Nuke Tri Saputra hari ini karena tidak fit. Seluruh 12 pemain Bima Perkasa tampil di gim hari ini dan 10 di antaranya mencetak poin. 

"Perasaan saya campur aduk," buka Efri Meldi, Kepala Pelatih Bima Perkasa. "Saya senang, kami meraih kemenangan, bermain cukup solid di dua sisi permainan. Tapi saya 14 tahun ada di Satya Wacana, sedih juga melihat situasi mereka. Semoga mereka bisa bangkit dari situasi sulit ini".

Dari sisi Satya Wacana, Jerry Lolowang selaku kepala pelatih tak bisa menutupi kekecewaannya atas hasil hari ini. Satya Wacana benar-benar tak menyangka mereka bisa tampil seburuk ini. 

"Jelas tidak ada yang mengharapkan hasil seperti ini. Tapi, saat masuk ke lapangan tadi, saya lihat memang para pemain seperti takut, seperti dalam tekanan. Itu yang membuat kami yang seharusnya tampil ngotot karena punya jatah istirahat justru sebaliknya".

"Ini akan menjadi evaluasi besar-besaran. Tidak hanya pemain lokal, pemain asing, dan saya serta staf pelatih akan menjalani evaluasi besar-besaran. Seri Solo ini akan jadi tolok ukurnya," pungkasnya. 

Hasil ini membawa Bima Perkasa meraih kemenangan ke-11 dari 14 laga. Untuk Satya Wacana, mereka kalah tujuh gim beruntun. Secara keseluruhan, mereka baru menang sekali dari 15 gim. (DRMK)

Foto: Hariyanto 

Komentar