Proses pembangunan Indoor Multifunction Stadium (IMS) memasuki tahap akhir. Saat ini proses sudah mencapai 81,63 persen. Pada awal Juni mendatang, venue dengan kapasitas 16 ribu penonton yang berada di Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta itu siap digunakan.
“Kekurangan 19 persen itu untuk finising-finising minor. Seperti alat-alat AC ini ada yang belum masuk. Kalau untuk struktur bangunan sudah jadi,” kata M. Fatahillah, Deputi Project Manager PT KSO Adhi Nidya Penta, yang ditemui di sela-sela kunjungan PP Perbasi dan para pengurus provinsi pada Rabu (8/2) itu.
Pada kegiatan itu, anggota pengurus provinsi diajak untuk melihat langsung proses pembangunan venue untuk FIBA World Cup 2023. Event tersebut dijadwalkan pada 25 Agustus-10 September mendatang.
IMS sendiri merupakan bangunan dengan empat lantai. Tribun penonton dibagi menjadi tiga tingkat. Tingkat pertama merupakan area court side dengan kapasitas sekitar 3 ribu penonton. Area ini memiliki bangku yang bisa dilipat. Lalu tingkat kedua untuk tribun publik dan tingkat ketiga untuk corporate dan royal box.
Pada 13 Januari lalu, Presiden Joko Widodo telah meresmikan proses penutupan atap (topping off). Fatahillah menjelaskan proses pembangunan saat ini berfokus pada bagian atap. Nantinya kerangka-kerangka atap IMS tersebut akan dibiarkan terbuka.
“Dibalik kerangka-kerangka atap yang berwarna hitam itu akan kami lapisi. Ini untuk mencegah suara dan panas keluar. Pertama dengan lapisan foam, kemudian gypsum, lalu ada gap udaranya. Setelah itu ada fabric warna hitam yang menyamarkan kerangka-kerangka atap,” jelas Fatahillah.
Dari penjelasan lanjutan Fatahillah, suhu IMS saat pertandingan akan distabilkan di 24 derajat celcius. Caranya dengan menggunakan blower AC yang sama persis digunakan di Qatar untuk Piala Dunia 2022.
“Ini di tengah (tingkat kedua tribun penonton) ada 144 diffuser. Ini belum termasuk tingkat bawah dan atas. Ini didesain (aliran udara) tidak langsung ke penonton. Jadi, penonton dapat aliran udaranya dari bawah. Ini juga sudah kami paparkan ke FIBA,” kata Fatahillah.
Kunjungan ini merupakan agenda di hari kedua Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2023 PP Perbasi. Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih mengatakan pembangunan IMS menjadi bukti keseriusan Indonesia sebagai tuan rumah FIBA World Cup 2023.
“Sebelum pembangunan dilaksanakan, kami sudah mengundang FIBA dan membicarakan apa saja yang dibutuhkan. Kami tidak mau membangun standar gedung yang asal-asalan. Harus dengan standar FIBA,” kata Danny. (rag)