Pekan Olahraga Nasional (PON) untuk pertama kalinya akan berlangsung di dua provinsi. Edisi PON yang ke-21 itu dijadwalkan berlangsung pada 5-19 September 2024 di Aceh dan Sumatera Utara. Dalam persiapan awal, PP Perbasi akan menggelar Pra-PON. Ajang ini digunakan sebagai kualifikasi tim-tim yang nantinya berlaga di PON.
Dalam keterangan resminya pada Selasa (24/1), Perbasi berencana menggelar Pra-PON 2024 pada September mendatang. Pemilihan jadwal tersebut dilakukan setahun sebelum multievent empat tahunan itu digelar. Untuk tanggalnya akan diumumkan di kemudian hari.
Sekjen PP Perbasi Nirmala Dewi mengatakan hal ini dilakukan untuk memberikan kebebasan kepada para peminat tuan rumah Pra-PON 2024 memilih tanggal pelaksanaannya. Artinya tuan rumah yang terpilih nanti yang menentukan tanggal pelaksanaan Pra-PON 2024.
“Sengaja kita gelar bidding untuk tuan rumah Pra-PON 2024 sekaligus pemilihan tanggal pelaksanaan. Ini sebagai opsi kami melibatkan semua pihak dalam pelaksanaan Pra-PON," jelas Nirmala.
Nirmala melanjutkan untuk bisa menjadi tuan rumah Pra-PON, minimal memiliki dua lapangan dan menyiapkan transportasi serta akomodasi lokal. Tuan rumah nantinya diperbolehkan mencari sponsor dan memiliki hak menjual tiket.
PP PERBASI telah mengirimkan surat pemberitahuan dan cara mengajukan diri kepada seluruh Pengprov. Surat pemberitahuan tersebut telah dikirim melalui surat elektronik (surel) pada awal pekan ini.
Bagi Pengprov yang berminat menjadi tuan rumah Pra-PON 2024 bisa mengisi formulir pendaftaran dan mengirimkan surat kesanggupan sebagai penyelenggara. Batas pengembalian formulir sampai 31 Januari 2023 melalui surel dan mengirim dokumen asli ke Kantor PP Perbasi di GBK Arena, Jakarta.
Pada PON XX/2021 di Papua lalu, cabor basket digelar di GOR Basket Mimika Sport Center, Kab. Mimika. DKI Jakarta menjadi juara umum dengan menyabet dua emas dan dua perunggu. Kedua emas itu dari 5x5 putra dan 3x3 putra. Sedangkan 5x5 putri diraih Jawa Timur. Untuk 3x3 putri diraih oleh Papua. (rag)
Foto: PB PON