Bima Perkasa Yogyakarta menang dramatis 72-70 atas Prawira Harum Bandung, Selasa (17/1). Dua tembakan gratis Ikram Fadhil jadi penentu kemenangan Bima Perkasa.
Sebelumnya, Ikram berhasil mencuri bola dari Yudha Saputera. Ikram berlari seorang diri menuju ring Prawira sebelum dilanggar oleh Fhirdan Guntara dengan sisa 2,9 detik. Prawira mendapatkan penguasaan bola terakhir sayangnya tembakan setengah lapangan Brandone Francis tak menemui sasaran.
Dua tembakan gratis itu melengkapi torehan 15 poin, 7 rebound, dan 3 steal Ikram hari ini. Ikram memasukkan 5/11 tembakan (45 persen). Ikram adalah top skor kedua Bima Perkasa di belakang Cameron Coleman yang mencetak 20 poin dan 5 rebound. Dobel-dobel 14 poin dan 10 rebound Fuquan Niles juga sangat membantu Bima Perkasa.
Masih dengan satu pemain asing, daftar pencetak angka terbanyak Prawira masih sama dari gim sebelumnya. Brandone mencetak 33 poin, 9 rebound, dan 3 steal.
Sayangnya, ia hanya memasukkan 1/6 tembakan di kuarter empat. Reza Guntara nyaris dobel-dobel 15 poin dan 9 rebound sementara Yudha Saputera 12 poin plus 4 asis.
Bima Perkasa mengamankan kemenangan kedua mereka musim ini. Ini juga membalas kekalahan Bima Perkasa atas Prawira di pertemuan terakhir di perempat final Indonesia Cup.
"Tidak banyak yang ingin saya sampaikan selain saya salut sama para pemain saya," buka Efri Meldi, kepala pelatih Bima Perkasa. "Mereka menjalankan sistem dengan baik, memberikan perlawanan dengan ketat di tiga kuarter pertama, dan menutup gim dengan fokus yang tinggi."
"Saya tahu dan percaya atas potensi ini. Ini memang akan jadi musim yang panjang, tapi saya percaya tim ini bisa memenuhi potensinya dengan baik seiring berjalannya waktu," pungkasnya.
Di lain sisi, Ikram yang hadir di jumpa media tetap tak puas dengan dua tembakan gratisnya. "Harusnya layup saya masuk, jadi tidak perlu dua tembakan gratis. Tapi ya masih senang karena kami menang".
Keduanya mengamini betapa solidnya Brandone sebagai pemain asing Prawira. Bima Perkasa sudah mencoba beberapa cara tapi ia tetap mencetak 33 poin. Namun, mengingat hasil akhir, selama Bima Perkasa menang, keduanya tetap senang.
"Ya benar, kami terlalu bergantung kepada Brandone. Bola terlalu lama di dia. Para pemain kerap tak dapat bola atau kalau dapat mereka ketakutan. Saya harus segera mencari cara untuk membuat para pemain lokal bisa memberi kontribusi lebih," tutur David Singleton, kepala pelatih Prawira. (DRMK)
Foto: Ariya Kurniawan