Memasuki bulan kedua NBA musim ini, ada sebuah pergeseran kekuatan yang lambat laun terjadi, namun tidak disadari. Mari bicara tentang pergeseran generasi. Selama 10 tahun ke belakang, panggung NBA menjadi milik mereka-mereka yang lahir di era 80-an, sebut saja yang lahir di awal dan pertengahan 80-an, seperti LeBron James, Carmelo Anthony, Chris Paul, Dwyane Wade, Dwight Howard. Lalu para pemain yang lahir di akhir 80-an dan tengah merajalela di NBA saat ini, seperti Steph Curry, Russell Westbrook, James Harden, Kevin Durant.

Untuk sepuluh tahun ke depan bersiaplah untuk menggantikan nama-nama itu dengan nama-nama pemain kelahiran 90-an yang sebagian telah menunjukkan taring dan dikenal luas. Karena mereka akan menjadi wajah baru NBA, the so called generasi milenial.

1990

Sebagai catatan, pada tahun 1990, Michael Jordan belum menjuarai NBA sekali pun. Larry Bird dan Magic Johnson masih berlaga di NBA, dan Shaq masih duduk di tingkat akhir SMA. Pemain-pemain kelahiran tahun 1990 tahun ini berusia 27 tahun, usia emas, usia yang prima sebagai pebasket. Jelas, nama-nama besar banyak bermunculan dari tahun tersebut. Demarcus Cousins, John Wall, Gordon Hayward, Paul George, Draymond Green, Klay Thompson, Damian Lillard, Kemba Walker, Reggie Jackson adalah nama-nama yang juga tengah merasakan puncak karirnya di NBA. Wing player dan guard masih dominan menjadi nama besar di sini, tapi nama Demarcus Cousins yang tengah menggaung jadi center terbaik di NBA pun tak boleh dilupakan. Dan dari rentang 1990-1998, pemain kelahiran 1990 adalah best class of this generation, sejauh ini.

1991

1991 merupakan tahun kegemilangan Michael Jordan ketika untuk pertama kalinya mendapat cincin juara. Tapi tampaknya, keberhasilan itu tak sejalan dengan kesuksesan pemain yang lahir di tahun tersebut. Tak ada nama pemain istimewa yang lahir di tahun ini kecuali Kawhi Leonard. Dengan melihat usia kelahiran 1991 yang menginjak 26 tahun saat ini, sedikit mengehrankan hanya muncul nama Leonard saja. Nama-nama lain yang masih bisa dikenali mungkin, Michael Carter-Williams, Derrick Favors, Brandon Knight, Khris Middleton, Dion Waiters, Tony Snell. Melihat sedikitnya nama-nama yang muncul, sulit mengharapkan ada sebuah lonjakan karir dari nama-nama di luar ini.

1992

Masuk ke usia 25 tahun yang mungkin jadi permulaan usia emas adaah kesempatan yang tak disia-siakan pemain kelahiran 1992. Nama-nama mereka gemilang dan boleh jadi dapat bersaing dengan pemain kelahiran 1990. Dipimpin oleh Kyrie Irving, kemudian Rudy Gobert, Victor Oladipo, Harisson Barnes, Tobias Harris, Jordan Clarkson, Jonas Valanciunas, kelas ini meskipun tidak sedominan 1990, telah menunjukkan konsistensi permainan walau tak ditunjuk sebagai superstar tim. Mereka menjelma jadi supporting player yang solid di timnya masing-masing.

1993

Sampai saat ini nama terbesar yang muncul dari tahun 1993 adalah Anthony Davis. Sampai musim lalu jaraknya dengan pemain-pemain kelahiran 1993 lain terasa cukup jauh. Namun, musim ini pelan-pelan jarak itu terpangkas manakala Andre Drummond mulai memperbaiki persentase free thrownya. Lalu ada Kentavious Caldwell-Pope yang sering muncul jadi first option di LA Lakers. Tak luput floor general Hawks, Dennis Schroder yang mengemban tugas penuh, Steven Adams yang jadi jangkar pertahanan OKC Thunders, Bradley Beal yang jadi leading scorer bagi Wizards. Ataupun spesialin defense macam Michael Kidd-Gilchrist, Willie Cauley-Stein dan Otto Porter. Pelan tapi pasti mereka akan mengejar Davis, apabila Davis yang dari usia 21 telah mendominasi NBA tak kunjung bertambah lagi kualitasnya, sementara terus tergerus cedera.

1994

Apabila semua berjalan baik-baik saja, tak ada cedera serius, hanya akan ada dua pemain kelahiran 1994 yang dikenal sampai 50 tahun setelahnya, mungkin selama-lamanya: Giannis Antetokounmpo versus Joel Embiid. Potensi kelahiran 1994 cukup baik, sejauh ini sudah muncul nama (selain 2 nama sebelumnya) seperti Tery Rozier, Jusuf Nurkic, Julius Randle, Marcus Smart, Dario Saric, Elfrid Payton. Tapi Giannis dan Embiid adalah dua spesimen yang berbeda, mereka punya potensi jadi dua pemain terbaik dari generasi 90-an. Giannis dengan tinggi 2,11 meter, dapat memainkan lima posisi, didukung atletisitas di atas manusia normal, dan kecerdasan tinggi, ia merevolusi posisi point forward menjadi point center, barangkali. Embiid tak kalah menarik, kelakukan on-court dan off-courtnya nyaris tiada saingan. Di luar ia seorang yang menghibur, di dalam lapangan ia tampak seperti jelmaan Shaq-Olajuwon. Walaupun hanya seorang pemain tahun kedua (sophomore), tidak ada satu pun center yang mampu menghentikannya.

1995

Pemain-pemain kelahiran 1995 mungkin akan menjadikan tahunnya sebagai tahun terbaik di generasi 90-an, manakala mereka menjejaki usia emasnya. Walau baru menyentuh 22 tahun, sebagian dari mereka sudah jadi senjata utama di timnya masing-masing. Karl Anthony-Towns dan Andrew Wiggins menjadi dual leader Minnesota Timberwolves. Kristaps Porzingis menjadi calon nama terbesar NY Knicks setelah Patrick Ewing. Nikola Jokic telah menjadi segala-galanya di Denver Nuggets. Aaron Gordon tengah menunjukkan potensinya sebagai bintang Orlando Magic. Dan siapa yang tahu batas bagi Zach LaVine, Jabari Parker, Kyle Kuzma, Boby Portis ketika memasuki usia emas?

1996

Setidknya ada lima nama yang telah menunjukkan kehebatan mereka di usia 21 tahun ini. Devin Booker, yang telah mencetak 70 poin di musim lalu dan jadi aset nomor satu Suns. Ben Simmons yang mungkin akan jadi rookie terbaik setelah Shaquille O'Neal. D'angello Russell yang siap mengambil alih kota Brooklyn setelah dibuang Los Angeles. Myles Turner dengan potensi All-Star sebagai center Pacers. Lalu Justise Winslow yang menjelma jadi pertahan super Miami Heat bersama Hassan Whiteside.

1997

Lonzo Ball? Brandon Ingram? Dennis Smith? Thon Maker? Lauri Markkanen? Jamal Murray? John Collins? Di usia ke-20 mereka, semua masih misterius. Semua potensi itu ada dan mulai muncul, tapi seberapa jauh karir mereka akan membentuk NBA di masa mendatang masihlah misterius. Yang jelas, semoga Lonzo Ball tidak lagi membiarkan dirinya jadi bahan celaan netizen di musim-musim berikutnya.

1998

Semua pemain kelahiran 1998 adalah rookie. Dari delapan nama yang telah merasakan minute play, hanya Jayson Tatum, Markelle Fultz, Frank Ntilikina, Malik Monk, dan Jarrett Allen saja yang pernah merasakan bermain dengan minute play berarti. Dan tentu hanya Jayson Tatum saja yang sudah membuktikan kapasitasnya sebagai elite rookie di usia 19 tahun. Semoga delapan nama ini akan berlipat ganda di tahun berikutnya.

NBA

Komentar