Dewa United Banten kalahkan Evos Thunder Bogor dalam pertarungan dengan skor tinggi 94-88, Senin (16/1). Keduanya membuka persaingan untuk hari ketiga Seri 1 Bali yang digelar di GOR Merpati. 

Meski Evos hanya sempat unggul tak sampai satu menit di gim ini, mereka sebenarnya terus berhasil menempel Dewa United. Total ada tujuh kali skor imbang di gim ini. 

Kaleb seperti biasa jadi top skor Dewa United. Selama 29 menit bermain, Kaleb mencetak 24 poin, 6 rebound, dan 4 asis. Kaleb memasukkan 9/11 tembakan (82 persen) dan mencetak 17 dari keseluruhan poinnya di paruh pertama. 

Ramon Galloway menyusul Kaleb dengan 19 poin, 7 rebound, dan 4 asis. Anthony Johnson menambahkan 15 poin dan 5 rebound, sedangkan Dio Tirta 10 poin. 

Dewa United secara tim benar-benar panas hari ini. Mereka memasukkan 50 persen tripoin (10/20) dan 58 persen tembakan secara keseluruhan (35/60). Ini adalah catatan tertinggi sejauh ini di Seri 1 Bali. 

"Sebuah kemenangan yang penting melihat bagaimana Evos memberikan perlawanan hari ini," buka Maximiliano Seigorman, Kepala Pelatih Dewa United. "Secara keseluruhan, saya tidak pernah khawatir dengan serangan kami, kami selalu baik. Akan tetapi, kebobolan 88 poin jelas bukan hal yang bagus, jelas kami bermasalah dalam bertahan."

"Pun demikian, kami memang butuh lebih banyak waktu ke depannya. Kami baru berlatih penuh secara tim sekitar 10 hari lalu. Saya yakin seiring waktu masalah-masalah tadi akan teratasi dengan baik," tutupnya. 

Dari Evos, Andre Jackson memimpin tim dengan 26 poin dan 9 rebound. Ia memasukkan 4/8 tripoin. Andrian Danny Christianto membantu dengan 14 poin sementara Hendra Thio 13 poin. 

Ricky Dwi Tauri, asisten pelatih Evos yang hadir di jumpa media sedikit menyayangkan bagaimana Evos menutup laga. Pun begitu, Evos masih di jalur yang cukup baik. 

"Kalah di dua gim perdana memang bukan hal bagus. Tapi, di dua gim ini kami menunjukkan permainan yang bagus saat kita bicara keseluruhan gim. Sayangnya di akhir kami sebagai tim muda kerap kurang tenang dalam menyelesaikan pertandingan." (DRMK)

Foto: Hariyanto 

 

Komentar