Prawira Harum Bandung menghempaskan Pelita Jaya Bakrie Jakarta dengan skor telak 69-45, Minggu (15/1). Skor Peita Jaya terbilang rendah bagi standar mereka. Musim lalu (IBL 2022), Pelita Jaya rata-rata mencetak lebih dari 73 poin per gim. Skor terendah Pelita Jaya musim lalu (49) juga terjadi saat kalah menghadapi Prawira, 49-69.

Pelita Jaya praktis hanya memberi perlawanan di kuarter pembuka. Selepas itu, Prawira bermain dengan sangat dominan. Tanpa Abraham Damar Grahita, Prawira dipimpin oleh Yudha Saputera dan satu-satunya pemain asing mereka di gim ini Brandone Francis. 

"Saya suka dengan apa yang ditunjukkan pemain-pemain saya hari ini," buka David Singleton, kepala pelatih Prawira. "Mereka disipilin dalam bertahan, energi mereka cukup besar, dan menunjukkan semangat untuk ingin memenangkan pertandingan. Ini adalah hal penting dan bagus untuk memulai musim."

Brandone jadi top skor gim dengan 23 poin dan 9 rebound. Brandone memasukkan 8/19 tembakan (42 persen). Yudha menyusul dengan 18 poin plus 6 rebound. Reza Guntara memberikan bantuan besar dengan 13 poin plus 9 rebound. Dari Pelita Jaya, Muhamad Arighi jadi satu-satunya yang menyentuh dua digit angka dengan 11 poin. 

Menjalani debut yang solid, Brandone mendaku juga cukup senang di Prawira sejauh ini. Pemain yang punya pengalaman bermain di Divisi 1 NCAA bersama University of Florida dan Texas Tech University ini merasa Prawira adalah tim yang punya standar tinggi. 

"Sejak bergabung, saya merasa saya kembali di kampus, kampus Prawira. Coach Dave (sapaan David Singleton) dan para pemain cukup serius atas semua detail dan ini adalah hal yang saya suka. Semua sistem yang berjalan juga cukup sesuai dengan saya yang bisa bermain mungkin dari posisi 1—4."

"Para pemain lokal juga luar biasa. Yudha saya rasa adalah point guard terbaik di Indonesia. Ini bukan karena saya satu tim dengannya, lihat bagaimana dia bermain dan saya rasa itu cukup luar biasa," pungkasnya. 

Djordje Jovicic sebagai kepala pelatih Pelita Jaya tak banyak berkomentar mengenai kekalahannya hari ini. Di matanya, Prawira sangat layak memenangkan gim kali ini sejak awal. 

"Kami tak punya energi. Kami tak punya semangat untuk memenangkan gim ini. Dominique Sutton bermain dengan cedera dan ia memaksakan diri. Tapi ini bukan alasan utama. Kami tak bermain dengan energi yang baik hari ini". (DRMK)

Foto: Ariya Kurniawan 

Komentar