Bintang Golden State Warriors Stephen Curry menjamin bahwa tidak semua pemain NBA paham aturan "take foul". Aturan ini diperkenalkan NBA jelang musim 2022-2023. Menurut Curry, pemain bisa memanfaatkan aturan ini untuk meminta wasit meniup peluit. 

"Saya jamin, aturan baru ini, kami masih belum memahaminya," kata Curry kepada NBC Sports, setelah Warriors kalah 119-122 dari Detroit Pistons, Kamis, 5 Januari 2022. 

Meski dengan nada bercanda, Curry berusaha menjelaskan bahwa NBA perlu melakukan sosialisasi secara menyeluruh untuk aturan ini. Menurut Curry, saat permainan sedang berlangsung, pemain yang membawa bola bisa saja berteriak "take foul" kepada wasit, untuk meminta pertandingan dihentikan. Curry juga memberi gambaran bahwa pemain yang ditiup tidak akan mengerti apa kesalahannya. 

"Pemain dapat meminta wasit meniup peluit lebih sering, karena memanfaatkan kebingungan mereka terhadap aturan. Teriak saja 'take foul', saat merasa ada gangguan saat membawa bola," imbuhnya. "Tapi pada dasarnya saya tidak keberatan, selama aturan ini diterapkan secara konsisten."

Lalu, apa aturan "take foul" yang diterapkan oleh NBA? 

Aturan ini berbunyi,"Dimulai pada musim NBA 2022-2023, pelanggaran akan diberikan kepada pemain yang melakukan 'take foul', di mana pemain bertahan berusaha menghentikan peluang mencetak poin melalui transisi (setelah pergantian possession, tim yang menyerang berusaha membawa bola ke depan dengan cepat, lalu dihentikan oleh pemain bertahan."

Tim yang mendapatkan pelanggaran ini akan diberikan satu kesempatan tembakan gratis. Tembakan tersebut bisa dilakukan oleh pemain mana pun yang sedang menyerang. Tim yang menyerang ini tetap mendapatkan kesempatan penguasaan bola. Sementara pemain bertahan yang melakukan "take foul" akan dinilai sebagai personal foul.

Seperti yang kami sebutkan sebelumnya, NBA telah membuat beberapa perubahan pada buku peraturannya untuk musim 2022-2023, yang semuanya berlaku sejak tip-off musim baru. Yang paling menonjol mungkin adalah perubahan yang berkaitan dengan apa yang disebut sebagai "pelanggaran transisi". Sesuai pernyataan liga resmi, liga sekarang akan menjatuhkan hukuman yang lebih berat, ketika tim yang berada di pertahanan melakukan pelanggaran transisi, tanpa melakukan permainan bola yang sah. Untuk lebih jelasnya, itu juga bisa termasuk ketika seorang pemain menyerah dalam pertandingan dengan menangkap pemain yang sedang menyerang. (*)

Foto: Flipboard

Komentar