Pada awal bulan Desember 2022, NBA telah mengumumkan pergantian beberapa nama trofi penghargaan individu. Salah satunya adalah trofi penghargaan untuk Defensive Player of the Year (DPOY), yang mulai tahun depan menjadi "The Hakeem Olajuwon Trophy". Setelah pengumuman tersebut Olajuwon baru bisa berkomentar mengenai keputusan NBA pada hari Sabtu, 31 Desember 2022, waktu Amerika Serikat.
Olajuwon berbicara kepada Yahoo!Sports, tentang keputusan NBA tersebut di Fertitta Center, di kawasan kampus University of Houston. Pemain berjuluk "The Dream" ini sedang menyaksikan mantan tim bola basket kampusnya meraih kemenangan atas University of Central Florida (UCF).
"Saya merasa terhormat memiliki kesempatan untuk memberikan penghargaan kepada pemain bertahan terbaik liga setiap tahunnya," kata Olajuwon. "Tim bola basket yang hebat ditentukan oleh kemampuan mereka untuk bertahan, dengan setiap tim hebat dihubungkan oleh jangkar pertahanan elit."
Mantan center Houston Rockets tersebut merupakan pemenang berturut-turut dari penghargaan DPOY NBA di musim 1992-1993 dan 1993-1994, serta masuk dalam First Team All-Defensive lima kali dan Second Team empat kali. Dia adalah pemimpin NBA sepanjang masa dalam blok (3.830), kemudian peringkat ke-9 dalam steal (2.162), dan peringkat ke-14 untuk rebound (13.748).
Pada kesempatan yang sama, Olajuwon juga menjawab pertanyaan Mark Berman dari Fox 26 Houston. Menurutnya, apa yang sudah dicapai saat menjadi pemain, tidak mungkin ada yang menyamai. Karena setiap pemain di NBA punya jalannya masing-masing.
"Itulah mahkotanya," kata Olajuwon. "Mahkota ini menyegel karir saya. Tidak mungkin ada yang lebih tinggi dari itu (catatan statistiknya)."
Steal dan blok masuk catatan statistik resmi pada NBA musim 1973-1974, dan Olajuwon adalah satu-satunya pemain yang masuk 10 besar di kedua kategori tersebut. Dia memiliki 774 steal lebih banyak daripada bigman lainnya, dan 541 blok lebih banyak dari pemain peringkat kedua, Dikembe Mutombo. Dia akan tetap menjadi pemain peringkat pertama untuk blok sepanjang masa. Hanya lima pemain dalam sejarah NBA yang mencatat lebih dari 3.000 blok dalam karirnya.
Selama 12 musim NBA pertamanya, Olajuwon rata-rata mencetak 12,2 rebound, 3,5 blok, dan 1,9 steal. Dia rata-rata melakukan setidaknya 10 rebound dan 2 blok di masing-masing pertandingan dari 12 musim. Olajuwon juga merupakan pemain terbaik dalam catatan blok per pertandingan di playoff NBA dengan catatan 3,26 blok per pertandingan. Olajuwon juga satu-satunya pemain dalam sejarah playoff NBA dengan setidaknya mencetak 300 blok dan 200 steal.
Foto: USA Today
Namun uniknya, dengan data-data seperti ini masih ada yang membandingkan Olajuwon dengan pemain Golden State Warriors, Draymond Green. Saat ini, Green terus berusaha membuktikan bahwa dirinya bisa jadi pemain bertahan terbaik di NBA sepanjang masa. Mungkin yang perbedaan paling menonjol, yaitu Olajuwon memimpin Rockets-nya dan diakui sebagai MVP NBA dua kali. Tapi Green bukan pemimpin Warriors, karena sudah ada Stephen Curry. Pada acara "First Things First" dari Fox Sports 1, jurnalis NBA Nick Wright menjelaskan alasan kenapa Olajuwon lebih baik dari Green.
"Tidak diragukan lagi pemain bertahan terbaik di NBA dalam 50 tahun terakhir adalah Hakeem "The Dream" Olajuwon. Rekor blok Hakeem tidak akan pernah rusak, selamanya. Dia memiliki 3.800 blok. Bahkan, jika Anda menjumlahkan blok Ben Wallace dan Dwight Howard, maka hasilnya tidak akan melewati blok Hakeem, oke? Steal, dia ke-10 sepanjang masa. Sebagai pemain senter! Tidak ada senter lain yang menempati peringkat di atas 60," kata Nick Wright. "Hakeem Olajuwon adalah pemain bertahan terhebat sepanjang masa dan saya tidak meminta Anda untuk pergi ke (arsip lama) untuk menonton rekamannya. Jadi, saya menghormati Anda Draymond, tapi tenanglah sedikit. Semua orang tahu itu. Terima kasih, Draymond."
Olajuwon dinobatkan sebagai salah satu dari 50 pemain terhebat dalam sejarah NBA pada tahun 1996 dan masuk 75 pemain terhebat NBA pada tahun 2021. Dia juga masuk Naismith Basketball Hall of Fame pada tahun 2008. (*)
Foto: Reuters