Apakah LeBron James pernah mengancam akan pergi dari Los Angeles Lakers? Entahlah. Mungkin tidak banyak media olahraga Amerika Serikat tahu kabar ini. Tetapi menurut Harun Abhisek dari Fadeaway World, memang sempat ada ancaman hengkang dari LeBron kalau manajemen Lakers tidak membangun tim yang bagus di sekelilingnya. Namun kenyataannya, kalau pun ancaman itu benar-benar ada, kenapa manajemen Lakers tetap tenang? 

Mungkin LeBron tidak mengatakan secara gamblang ancaman ini. Namun pada konferensi pers setelah kekalahan dari Miami Heat, menyiratkan maksud tersebut. Dirinya ingin selalu menang, dan kalah tidak ada dalam benak seorang LeBron James. Bisa jadi LeBron kesal karena manajemen tidak bisa mencari jalan keluar ketika salah satu dari mereka (LeBron dan Anthony Davis) mengalami cedera. Seperti situasi yang saat ini dihadapi oleh Lakers. 

Namun yang menarik, justru setelah pernyataan tersebut, banyak analis NBA yang membuka fakta-fakta soal klausul perpanjangan kontrak LeBron James. Ini memberikan gambaran bahwa wajar kalau manajemen Lakers tetap tenang, karena LeBron tidak bisa pergi begitu saja. Seperti yang dijabarkan oleh analis NBA Harrison Feigen dari Silver Screen And Roll. Menurutnya, Lakers tidak bisa melibatkan LeBron James dalam transaksi apa pun dengan tim lain sampai musim 2022-2023 berakhir. 

Foto: Fadeaway World

Kita mulai dari data situs Spotrac.com, yang mencantumkan bahwa LeBron James bisa terlibat transaksi pada bulan Februari 2023. LeBron memang menandatangani perpanjangan kontrak dengan Lakers dengan durasi dua musim. Jadi dia akan bertahan di Lakers sampai musim 2024-2025. Tetapi Spotrac.com menulis kalau LeBron sudah bisa ikut bursa transfer di bulan Februari 2023. 

Ternyata menurut Harrison Feigen, data ini kurang tepat dan kurang detail. Spotrac.com tidak melihat tanggal perpanjangan kontrak LeBron James. Karena di situlah senjata yang digunakan oleh manajemen Lakers, agar LeBron tidak bisa pindah klub seenaknya. 

Peraturan NBA soal perpanjangan kontrak menyebutkan "Ketika seorang pemain veteran menandatangani perpanjangan kontrak, maka durasi kontrak menentukan pemain tersebut bisa terlibat dalam transaksi. Tim diizinkan untuk memperpanjang kontrak tidak lebih dari dua musim tambahan, dan kenaikan gaji tidak lebih dari lima persen. Tim juga tidak boleh melibatkan pemain tersebut dalam transaksi selama enam bulan (terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak)."

Mari kita cermati peraturan di atas, sekaligus memperhatikan perpanjangan kontrak LeBron James dari Lakers. 

Menurut ahli kontrak olahraga Eric Pincus dari Bleacher Report, manajemen Lakers sangat cerdik melihat setiap celah dalam peraturan NBA agar mereka tidak kehilangan LeBron James. Pertama, manajemen Lakers melakukan penandatanganan perpanjangan kontrak LeBron James pada 17 Agustus 2022. Dengan kata lain, kontrak tersebut mulai berlaku, atau dihitung setiap tahunnya mulai 18 Agustus. Dari sini, kalau kita kaitkan dengan larangan terlibat dalam transaksi selama enam bulan, maka manajemen Lakers sudah menang.

Sebagai contoh kontrak LeBron yang akan berlaku pada musim 2023-2024. Sesuai kesepakatan dalam kontrak, LeBron akan dihitung menjadi pemain Lakers mulai 18 Agustus 2023. Sedangkan batas waktu transfer NBA misalnya ada di tanggal 1 Februari 2024. Sehingga bila dihitung kurang dari enam bulan. Sederhananya, jendela transfer NBA sudah tertutup ketika LeBron sudah memenuhi syarat melakukan transaksi. 

Faktor kedua ada dalam besaran gaji yang diterima LeBron dalam klausul perpanjangan kontrak. LeBron James bakal menerima bayaran 97,1 juta dolar selama dua tahun. Rinciannya, LeBron akan mendapatkan 46,9 juta untuk musim 2023-2024, lalu menerima 50,6 juta untuk musim 2024-2025. Manajemen Lakers sangat cerdas, karena mereka menaikkan gaji LeBron di atas lima persen. Sehingga LeBron tidak bisa dilibatkan dalam transaksi apa pun, sampai perpanjangan kontrak tersebut selesai. 

Foto: Stadium Astro

Jadi kesimpulannya, seburuk apa pun permainan Lakers, dan sebesar apa pun kekesalan LeBron James, dirinya tidak akan pergi dari Los Angeles sampai perpanjangan kontraknya selesai di tahun 2025. 

LeBron James tahu betul tentang hal ini. Dia bukanlah pemain yang hanya mementingkan uang semata. LeBron masih menganggap Lakers tim besar, yang bisa memberinya kesempatan untuk menjadi juara NBA. Setidaknya untuk mendapatkan satu cincin juara lagi. Namun sebagai pemain yang cerdas, LeBron berusaha untuk mengkritik manajemen secara halus.

LeBron mengatakan," Saya tidak ingin mengakhiri karir saya dengan bermain di level ini. Saya masih ingin bersaing untuk mendapatkan gelar juara. Bermain bola basket di level tertinggi hanya untuk kesenangan, tidak ada dalam DNA saya. Saya ingin menang."

Desakan agar manajemen Lakers lebih aktif dalam jendela transfer mengalir deras. Mereka diminta untuk mendatangkan pemain untuk memperbaiki roster tim. Namun yang mengejutkan, justru ada berita kalau manajemen Lakers tidak akan melakukan pergerakan selama jendela transfer. Mereka akan melanjutkan musim ini tanpa mengubah roster. 

Apakah memang benar demikian, atau tiba-tiba ada transaksi blockbuster lagi dari Lakers? Kita lihat saja perkembangannya. (*)

Foto: Irish Mirror

Komentar