Sebentar lagi, tahun 2022 akan ditutup. Namun sebelum kita melangkah ke tahun 2023, ada baiknya melihat kembali apa yang terjadi dalam industri sepatu atau sneaker, di tahun 2022. Siapa yang untung, dan siapa yang mengalami kerugian?
Tidak ada topik spesifik yang akan dibahas, tetapi daftar ini dibuat berdasarkan peristiwa penting dalam dunia sneaker. Ada hal yang bisa dianggap sebagai keuntungan, selain itu ada pula yang bisa disebut sebagai kerugian. Ada yang berhubungan dengan pribadi secara langsung, dan ada pula yang melibatkan merek tertentu.
Kita mulai dari pihak yang mendapatkan keuntungan. Stephen Curry dan LeBron James, termasuk dalam daftar pemain basket NBA yang untung pada tahun 2022. Berkat Under Armour dan Curry Brand, Steph Curry menikmati kesuksesan sebagai pemain basket dengan penjualan sepatu terlaris. Bahkan di sepanjang tahun 2022, sepatu retro yang dikeluarkan Curry Brand, laris manis di pasaran. Tidak hanya itu, kemunculan salah satu anggota BTS, Suga bersama Curry, telah menaikkan penjualan sepatu Curry, tidak hanya di ranah basket saja.
Nike LeBron 20. Foto: Sneaker News
Bintang Los Angeles Lakers LeBron James juga menikmati kesuksesan yang sama. Ini setelah model ke-20 dari lini Nike LeBron mengalami perubahan besar. Selama beberapa tahun, LeBron dan Nike mengeluarkan model-model sepatu besar yang tidak terlihat bagus di dalam dan luar lapangan. Meski memiliki fungsi yang sangat mendukung performa seorang pemain basket. Tapi untuk Nike LeBron 20, "Sang Raja" memilih untuk berinovasi dengan model ramping. Ternyata mendapat sambutan yang bagus, dan berhasil menarik pasar yang lebih besar khususnya dari pemain muda.
New Balance 550. Foto: The Sole Suplier
Untuk kategori merek atau perusahaan, New Balance yang bisa dikatakan mendapat untung besar di tahun 2022. Strategi untuk membuat model lama bangkit lagi, tampaknya jadi cara jitu bagi New Balance meraup untuk berlipat ganda. Mereka mengeluarkan model seperti 550, 650, dan 9060, yang ternyata mendapat sambutan baik dari pasar sneaker. Mereka juga mendorong penjualan dengan produk kolaborasi bersama merek ternama seperti Aime Leon Dore dan Joe Freshgoods.
Foto: The Sport Rush
Setelah pihak-pihak yang untung, kini beralih ke pihak yang mengalami kerugian. Dimulai dari pemain NBA, ada Kyrie Irving. Setelah selama hampir satu dekade menjadi andalan Nike Basketball, Irving akhirnya resmi diputus kontraknya pada bulan November 2022. Keretakan antara Nike dan Irving sudah terlihat sejak bulan Agustus 2021, namun tidak ada itikad baik dari kedua belah pihak untuk memperbaiki hubungan. Pernyataan Irving yang disinyalir mendukung gerakan anti-Semetic semakin memperkeruh suasana. Hingga akhirnya Nike tidak ingin lagi ada nama Irving dalam daftar atletnya. Bagi Irving, ini merupakan kerugian besar karena tidak lagi mendapatkan uang dari penjualan produknya.
Foto: Associated Press
Sama halnya dengan Irving, dari ranah hiburan, rapper Ye juga tersandung masalah. adidas yang selama ini menaungi penyanyi rap bernama asli Kanye West juga gerah dengan kelakuannya. Sehingga pada bulan Oktober 2022, adidas mencabut dukungannya kepada Ye. Namun ternyata Ye berencana meneruskan produk Yeezy, meski tanpa dukungan perusahaan apa pun.
Sementara itu, adidas juga menjadi pihak yang mengalami kerugian di tahun 2022. Dikutip dari data Forbes, adidas mengalami kerugian sebesar 645 dolar Amerika setelah memutus hubungan dengan Ye. Sebelum tutup neraca anggaran di tahun 2022, adidas sudah rugi 247 juta dolar. Sedangkan prediksi kehilangan keuntungan di tahun 2023 mencapai 400 juta dolar. Ada pun kemenangan timnas Argentina yang didukung adidas, pada Piala Dunia FIFA 2022 dan merekrut 12 pemain debutan di NBA kemungkinan tidak banyak membantu penjualan adidas di tahun 2023. (*)
Foto: HQNN.org