Kontestan ASEAN Basketball League (ABL) memang tak bisa dianggap remeh. Mereka bisa saja memanfaatkan kesalahan kecil yang dilakukan lawan dalam pertandingan. Itulah yang dialami CLS Knights Indonesia. Bertandang ke rumah Singapore Slingers, OCBC Arena Singapura, sore ini (26/11) wakil Indonesia ini tumbang dengan skor 66-77.

Absennya Willard Vincent "Duke" Crews Jr. selama 12 pekan sangat terasa di laga ini. Duke memang jadi kunci permainan CLS Knights baik dalam defense dan offense. Tanpa ada Duke, CLS Knights seperti kehilangan gairah bermain.

CLS Knights memang menambahkan Evan Brock sebagai pengganti Duke. Selain itu Brian Williams juga sudah bisa dimainkan. Hanya saja kedua pemain tersebut bagus dalam menyerang, namun kurang dalam bertahan. Di pertandingan ini Ryan Bradley Wright dan Xavier Allen Alexander dengan mudah bisa memasuki area lubang kunci.

Slingers memang kurang akurat dalam tembakan tiga angka. Mereka hanya mencetak satu tembakan tripoin dari 11 kali percobaan. Tapi kepala pelatih Slingers, Beng Siang Neo memanfaatkan lemahnya pertahanan CLS Knights di bawah ring. Xavier mencetak 27 poin, 9 rebound, 7 asis, 2 steal dan 1 blok. Sedangkan Ryan Wright menambahkan 21 poin, 13 rebound, 2 asis, 2 steal dan 3 blok. Keduanya menjadi bagian dari Slingers yang mencetak 46 poin dari paint area. Kedua pemain ini memang sangat berbahaya khususnya di kuarter keempat. Mereka rata-rata membukukan akurasi (FG) di atas 50 persen.

Selain itu yang paling mencolok dari Slingers adalah jumlah poin yang dihasilkan dari turn over. CLS Knights membuat 15 turn over, dan Slingers bisa memanfaatkannya menjadi 22 poin. Evan Brock melakukan lima kali turn over dan Frederick Lee Jones Lish membuat empat turn over yang sangat merugikan bagi CLS Knights.

CLS Knights memang sempat memberikan perlawanan sengit. Mereka tertinggal 15-18 di kuarter pertama. Tapi berhasil membalikkan keadaan menjadi 34-31 di kuarter kedua. Setelah istirahat, CLS Knights pun masih unggul atas Slingers 58-56. Selanjutnya, CLS Knights tidak mencetak poin di tiga menit akhir kuarter keempat. Mereka seakan kehilangan tenaga untuk mencetak poin. CLS Knights harus menyerah dengan selisih 11 poin (66-77).

Ini merupakan kekalahan pertama CLS Knights di ABL 2017-2018. Tapi bila dilihat dari pertandingan ini, CLS Knights tampil sangat berbeda. Tidak seperti saat mereka mengalahkan Formosa Dreamers di GOR Kertajaya Surabaya. CLS Knights kali ini tidak mendapatkan bantuan signifikan dari pemain-pemain lokal. Sandy Febiansyakh mencetak tujuh poin termasuk dua tembakan tiga angka dari enam percobaan. Sedangkan Mario Wuysang hanya menghasilkan 1 poin, 3 rebound, 3 asis dan 3 steal setelah tampil selama 36 menit. (*)

Foto: ASEAN Basketball League

Komentar