Mantan pemain NBA Jeremy Lin didenda sebesar 10 ribu Yuan atau AS$1,4 ribu karena berkomentar soal fasilitas karantina di Cina. Saat ini Lin bermain untuk Guangzhou Loong Lions. Dalam laporan Associated Press, denda tersebut diberikan karena pernyataan tidak pantas tentang fasilitas hotel yang digunakan Lions pada Rabu (30/11) lalu.
Lin memposting sebuah video tentang kondisi kota Zhuji dan mengeluhkan kondisi kota tersebut. Kemudian hal itu diberitakan pertama kali oleh sebuah organisasi berita Shanghai, The Paper.
“Apakah kamu bisa percaya ini adalah ruang angkat beban? Sampah macam apa ini?” yang dikatakan Lin dalam video itu sebelum dihapus. The Paper menyebut tim tersebut hanya tinggal di hotel itu sebentar.
Jumlah kasus Covid-19 di Cina memang rendah. Tetapi pemerintah Negeri Tirai Bambu itu menerapkan aturan “Zero Covid” yang membuat segala bentuk kegiatan dibatasi. Mereka melakukan karantina hingga menutup sekolah, toko, dan kantor. Aturan ini banyak dikeluhkan oleh masyarakat.
Namun, pemerintah Cina tidak bergeming. Partai Komunis yang berkuasa mencoba membungkam kritik. Para pengunjuk rasa ditahan dan aparat menyebar ke seluruh kota untuk mencegah protes tambahan. Denda bagi Lin menjadi salah satu bentuk dari sikap otoriter pemerintah.
CBA tidak merinci tentang komentar Lin yang bermasalah di media sosial. Perwakilan Vision China Entertainment tidak berkomentar soal ini. Begitu pula dengan klub Lions yang memilih bungkam soal denda Lin.
Lin menjadi pemain keturunan Asia pertama yang memenangkan NBA bersama Toronto Raptors pada 2019 lalu. Ia lahir di California, Amerika Serikat dari orang tua berdarah Taiwan. Selain Raptors, Lin juga sempat bergabung dengan enam tim NBA. Lin kembali ke CBA sejak 2019. (rag)
Foto: South China Morning Post