Kalau Wilt Chamberlain masih hidup, tentu dia akan merasa khawatir dengan performa Dwight Howard di Liga T1 Taiwan saat ini. Sebab catatan statistiknya bisa dipecahkan oleh Howard. Bermain di Taiwan, Howard mampu mencatatkan rata-rata statistik dua digit untuk poin dan rebound, dan hampir tripel dobel. Hebatnya lagi, Howard bahkan bisa mendekati angka rata-rata Wilt Chamberlain.
Memang Anda tidak sedang bermimpi. Dalam akun instagram resmi klub Taoyuan Lepords, mereka mengunggah rata-rata statistik D12 yaitu 30,5 poin, 17 rebound, dan 9,5 asis per pertandingan. Memang inilah catatan statistik Howard sejak dirinya bermain di Taiwan. Howard kemungkinan besar bisa menyalip catatan legenda NBA Wilt Chamberlain dengan 30 poin dan 20 rebound per pertandingan dalam satu musim.
Namun semua orang tahu bahwa ini tidak boleh ditanggapi dengan serius. Chamberlain sangat dominan di NBA. Sebaliknya, Howard bermain bagus di Liga T1 Taiwan, yang punya level permainan di bawah NBA. Tapi performa Howard sekarang membuat timnya gembira. Sebab, tidak sia-sia mereka mendatangkan veteran NBA berusia 36 tahun tersebut. Dari sisi liga pun sangat menguntungkan. Karena kehadiran Howard bisa meningkatkan jumlah penonton yang datang ke arena. Sehingga pemasukan klub juga ikut naik.
Unggahan tersebut memicu komentar banyak orang. Salah satunya adalah Kenneth Faried. Pemain berusia 33 tahun yang pernah membela Denver Nuggets, Brooklyn Nets, dan Houston Rockets. Menurut Faried, inilah yang seharusnya dilakukan oleh pemain veteran NBA yang berlaga di liga luar negeri. Mereka harus mendominasi liga, dan menunjukkan betapa level permainan NBA lebih tinggi dari liga-liga lain. Faried yang kini bermain di G League bersama Austin Spurs, juga pernah bermain di CBA, membela tim Zheijian Lions.
Penggemar basket Amerika Serikat tampaknya senang melihat "Superman" kembali menemukan kegembiraan dalam permainan. Sebaliknya bagi Howard, alih-alih bermain di G League untuk bisa kembali dilirik tim-tim NBA, dia malah mencuri perhatian seluruh dunia dengan mendominasi liga Taiwan. Cara yang dinilai sangat cerdas untuk membuktikan bahwa dirinya masih sanggup bermain di level tertinggi. (*)
Foto: BasketUniverso