NBA sebagai liga basket terbaik di dunia, tentu menarik perhatian para analis. Tidak terkecuali dari Eropa, seperti Dimitri Kucharczyk yang menulis catatannya melalui situs berita Prancis, basketusa.com. Menurut catatannya, ada tren kenaikan pada produktiftas poin di awal musim NBA 2022-2023. Sehingga musim ini dikatakan sebagai yang paling produktif sejak akhir 1960-an.
Dimulai dari produktifitas poin. Di awal musim 2022-2023 rata-rata poin yang dicetak oleh tim NBA sebanyak 112,6 poin per pertandingan. Menurut catatan Kucharczyk, titik rata-rata poin tertinggi ada di musim 1966-1967 yaitu 117,4 poin setiap pertandingan. Sementara yang terendah adalah 91,6 poin per pertandingan pada musim 1998-1999.
Analisa untuk peningkatan rata-rata poin tersebut adalah ledakan ofensif karena tembakan tripoin. Tingkat penggunaan tripoin naik hampir dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Data ini didapat dengan membandingkan tripoin dengan jumlah total tembakan di setiap pertandingan. Faktanya pada tahun 2011, tripoin hanya 22,6 persen dari jumlah total tembakan. Musim lali naik hampir 40 persen dari jumlah total tembakan. Sehingga kemungkinan besar naik lagi untuk musim 2022-2023.
Selain itu, ada catatan menarik dari sisi defense. Rata-rata turnover atau kehilangan bola meningkat. Biasanya memang wajar terjadi di awal musim karena ada kemungkinan pergantian roster. Namun dalam beberapa tahun terakhir, para pelatih di NBA sudah berusaha membatasi jumlah turnover dan mengutamakan defensive rebound. Ternyata dari catatan Kucharczyk, musim ini rata-rata offensive rebound naik lagi, sehingga jumlah turnover meningkat.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Monty Williams kepala pelatih Phoenix Suns. Menurutnya, rata-rata offensive rebound naik menjadi 24 persen pada musim 2022-2023. Sementara, catatan offensive rebound terendah pada musim 2020-2021 yaitu sebesar 22,2 persen.
Sebetulnya masih terlalu dini untuk membahas soal tren statistik. Karena rata-rata jumlah pertandingan tim NBA baru 15 hingga 17 laga. Namun data-data ini penting bagi para pelatih untuk menyusun strategi yang tepat dalam pertandingan. (*)
Foto: USA Today