Penyesalan memang selalu muncul di akhir. Itulah yang diungkapkan oleh legenda NBA dan mantan bintang Los Angeles Lakers Shaquille O'Neal. Ia menyesali perseturuan panjangnya dengan mendiang Kobe Bryant.
Keduanya membawa Lakers meraih gelar juara tiga kali beruntun pada 2000-2002 silam. Saat itu Lakers dipimpin oleh pelatih Phil Jackson. Masa kejayaan mereka itu membentuk salah satu dinasti terbesar dalam olahraga.
Shaq dan Kobe memiliki hubungan yang kompleks. Mereka menjadi duo ikonik NBA. Namun, pertikaian keduanya juga tidak kalah sengit. Pada akhirnya mereka bisa memperbaiki hubungan itu sebelum kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Kobe pada 26 Januari 2020.
Dalam wawancara dengan majalah People pada 21 November 2022 ini, Shaq mengakui ia menyesali hal tersebut. Ia membiarkan ketegangan di antara keduanya berlarut-larut dalam waktu yang lama. Shaq berharap seharusnya ia bisa berkomunikasi lebih sering dengan Kobe.
“Saya tidak akan pernah bisa melihat Kobe lagi, dalam kehidupan nyata, selamanya. Dan seharusnya saya menelponnya. Dia seharusnya menelpon (saya). Kami berdua seharusnya saling berbicara. Tetapi kami sama-sama sibuk dan waktu yang tidak memungkinkan,” ungkap MVP 1999-20 itu.
Kobe bergabung dengan Lakers sebagai ruki pada 1996. Sedangkan Shaq didatangkan dari Orlando Magic dengan status agen bebas pada tahun yang sama. Keduanya memiliki kepribadian yang keras dan ego yang tinggi. Sehingga sering berseteru di dalam dan luar lapangan.
Pada 2004 Shaq bergabung dengan Miami Heat. Hubungan Shaq-Kobe mengalami pasang surut. Mereka sama-sama melontarkan berbagai sindiran di media. Shaq dan Kobe sempat berdamai dan akrab pada 2006. Lalu pada 2007 muncul kabar bahwa Kobe-lah yang meminta Lakers melepaskan Shaq. Kabar itu dibantah oleh Kobe. Hingga mereka bereuni di All-Star Game 2009.
“Seperti yang Anda ketahui, Kobe dan saya memiliki hubungan yang sangat kompleks selama bertahun-tahun. Seperti halnya John Lennon-Paul McCartney, rivalitas mereka menyebabkan masalah tetapi juga membuat musik terhebat dalam sejarah,” kata Shaq dalam pidatonya di Staples Center, Los Angeles setelah kematian Kobe dan putrinya, Gianna.
Meski memiliki sejarah pertikaian yang panjang, mereka selalu menaruh respek satu sama lain. Dengan penyesalan itu, Shaq memberi nasihat kepada orang-orang agar menghargai setiap waktu dengan teman dan orang yang disayangi.
“Telpon ibumu. Telpon kakakmu. Telpon temanmu yang biasa kamu ajak berpesta di kampus. Selamanya adalah waktu yang lama,” imbuh Shaq. (rag)
Foto: People, NBC News