Jauh sebelum Russell Westbrook terkenal sebagai pengumpul triple-double, ternyata NBA sudah lebih dulu memiliki Oscar Robertson. Ia mengumpulkan triple-double hampir di sepanjang musim, bahkan sebelum kata “triple-double” itu ada. Dialah Mr. Triple-Double tulen di zamannya. Hari ini, 25 November 2017 (di Amerika Serikat masih 24 November), Robertson ulang tahun.

Pemain bernama lengkap Oscar Palmer Robertson ini lahir di Amerika Serikat, 24 November 1938. Selama karirnya di profesional, ia telah bermain di dua tim; Cincinnati Royals (sekarang Sacramento Kings) dan Milwaukee Bucks. Selama itu pula ia telah mencatatkan beberapa penghargaan, baik sebagai individu maupun tim, seperti juara NBA (1971) dan MVP (1964).

Robertson kecil dulu hidup di Charlotte, Tennessee, Amerika Serikat, di dalam sebuah keluarga miskin, tetapi kemudian tumbuh terpisah di Indianapolis. Di sana ia sekolah di Crispus Attucks High School, sekolah orang-orang berkulit hitam, dan mengenal bola basket. Padahal teman-teman seusianya saat itu lebih banyak bermain baseball.

Robertson muda memang hidup dalam kemiskinan, tetapi semangatnya tak pernah surut, bahkan ketika ia sendiri tak mampu membeli sebuah bola untuk latihan. Dengan semangatnya, ia berlatih hanya dengan bola tenis atau gumpalan kain di belakang rumahnya. Lalu ia pergi ke sekolah.

Di sekolah, Ray Crowe menjadi pelatih Robertson. Pelatih itulah yang menanamkan fundamental basket dalam dirinya. Ia pula yang mempengaruhi gaya bermainnya, sehingga Robertson tampil gemilang selama di sekolah menengah.

Selepas sekolah, Robertson melanjutkan studi ke Universitas Cincinnati. Ia berangkat ke sana karena universitas lain memang tidak merekrut pemain berkulit hitam. Apalagi saat itu kesenjangan rasial masih kental di negeri Paman Sam. Robertson sempat mengaku lelah dan bosan dengan kondisi itu. Saat itu beredar pula rumor dirinya yang ingin bergabung ke tim basket sirkus Harlem Globetrotters.

“Tentu saja saya akan senang bermain dengan Globetrotters,” ujar Robertson seperti dikutip ESPN. Akan tetapi, hal itu tentu saja tidak terjadi. Ia melaju ke profesional dan bergabung dengan Cincinnati Royals.

Robertson bermain bersama Royals selama 10 tahun, tapi hubungannya dengan Kepala Pelatih Bob Cousy memburuk. Sehingga ia pun memutuskan ingin pindah. Maka, Royals mengirimnya pindah ke Bucks pada 1970 dengan Flynn Robinson dan Charlie Paulk sebagai imbal balik.

Robertson kemudian bergabung dengan pemain muda Lew Alcindor (sekarang Kareem Abdul-Jabbar) di Bucks. Bersama Alcindor, ia langsung menjadi juara NBA setelah mengumpulkan 30 poin di pertandingan final melawan Baltimore Bullets. “Akhirnya, ini anggur pertama yang pernah saya dapat, dan rasanya sangat manis,” ujarnya setelah menjadi seorang juara.   

Robertson bermain selama tiga musim lagi sejak juara itu. Pada 1974, akhirnya ia memutuskan pensiun. Kaus dengan nomor punggung 14 dipensiunskan Royals, sementara nomor 1 dipensiunkan Bucks. Akan tetapi, ceritanya tidak tinggal di situ.

Meski pun sudah tidak bermain, ia tidak hilang dari sorotan. Sebagai presiden dari asosiasi pemain, pada 1970 ia menggugat NBA tentang perihal draft dan klausul pemain yang membatasi perpindahan pemain yang melanggar hukum antimonopoli. Gugatan itu diselesaikan pada 1976 dengan perubahan aturan tentang free agent di liga. Perubahan itulah yang kini bisa dinikmati pemain NBA hari ini.

Setelah itu, Robertson tetap hidup sebagai dirinya sendiri. Ia menjadi pengusaha dan sukses membangun perusahaannya yang fokus di bidang konstruksi dan manufaktur. Pada 1997, Robertson dikabarkan mendonasikan ginjal kepada putrinya yang berusia 33 tahun karena terserang penyakit lupus. Sebuah upaya yang mulia.

Selamat ulang tahun, Big O!

Foto: si.com, nba.com

 

Komentar