Milwaukee Bucks merilis seragam “Cream City” pada musim 2019-20. Jersey itu kemudian menjadi sangat populer di kalangan penggemar. Mereka meminta jersey itu kembali digunakan lagi. Jersey itu merupakan penghormatan untuk arsitektur kota Milwaukee yang kemudian mendapat julukan “Cream City”.
Kemudian Bucks kembali merilis jersey itu musim ini dengan nama “City Edition”. Sayangnya, Bucks tidak bisa lagi mengenakan jersey itu lagi di lapangan karena ada alasan yang aneh. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Pemasaran Bucks Dustin Godsey dalam sebuah wawancara dengan UniWatch.
Godsey mengatakan Bucks tidak bisa menggunakan jersey “Cream City" karena mengganggu teknologi yang digunakan untuk menyisipkan iklan di lapangan yang terlihat di televisi. Masalah itu pertama kali terjadi saat mereka menjalani sistem gelembung di Walt Disney World, Florida pada Agustus 2020 lalu.
Sesuai namanya, jersey itu memiliki warna dasar krem dengan aksen garis biru dan hijau di lengan dan leher. Lalu warna hijau khas Bucks untuk nomor punggung dan tulisan “Cream City”
“Pada gim pertama kami memakai jersey itu di dalam gelembung, kami mulai menyadari itu seperti ahli meteorologi yang mengenakan kemeja hijau sambil berdiri di layar hijau (green screen), menimbulkan efek pikselasi,” jelas Godsey.
Karena hal tersebut mengganggu iklan digital di liga, akhirnya NBA dan mitranya terpaksa melarang setiap tim menggunakan warna krem dalam jersey mereka. Warna krem mirip dengan warna kayu yang menyebabkan tampilan iklan di televisi terganggu.
Godsey berharap masalah ini bisa diselesaikan dari sudut pandang teknologi. Untuk saat ini memang tidak ada jersey warna krem di NBA.
Bucks sendiri masih memiliki jersey warna hijau dengan aksen warna krem. Tapi warna krem tidak menghalangi tampilan iklan televisi karena porsinya sangat kecil dan pemain bergerak dengan cepat. (rag)
Foto: NBA