Kepala pelatih Golden State Warriors Steve Kerr memberikan kritik pedas terhadap permainan timnya. Dia mengganggap bahwa sebagai pemain profesional, mereka seperti tidak punya komitmen. Selain itu kolektifitas tim menurun sehingga membuat pertahanan hancur. Kerr mengibaratkan bahwa sebaiknya Warriors tampil di Drew League saja, kalau masih bermain individual. 

Warriors sekarang punya rekor pertandingan 6-9, dengan 0-8 untuk pertandingan tandang. Itu terjadi setelah kalah dari Phoenix Suns, Kamis, 17 November 2022, waktu Indonesia. Kesulitan di awal musim 2022-2023 ini memang tidak diharapkan penggemar Warriors. Apalai mereka berstatus sebagai juara bertahan. Setelah kalah dari Suns, kepala pelatih Warriors melempar kritik pedas kepada anak asuhnya. 

"Kami kurang kolektif. Kami pantas main di pertandingan Drew League sekarang," kata Kerr kepada wartawan . "Saya selalu merasa bahwa seorang pemain harus punya komitmen terhadap permainan itu sendiri. Bersaing bersama, berusaha memasukkan bola bersama, menjaga pertahanan bersama. Tapi ini tidak terjadi. Kami seperti bermain di pick-up games. Semuanya hanya butuh untuk mencetak skor. Tidak ada yang punya komitmen menjaga pertahanan sendiri."

Apa yang dikatakan pelatih Kerr memang bisa dilihat dari data-data statistik. Masalah terbesar Warriors datang di lini pertahanan, yang merupakan kejutan mengingat seberapa baik mereka bermain dalam hal itu musim lalu. Warriors sekarang menempati peringkat ke-23 dalam efisiensi pertahanan (110,4 poin yang masuk per 100 possession). Padalah musim lalu, mereka ada di urutan pertama dengan 103,9 poin yang masuk per 100 possession, menurut data yang dikutip dari ESPN

Isu lemahnya pertahanan Warriors semakin diperkuat dengan fakta saat pertandingan melawan Suns. Devin Booker dan kawan-kawan bisa memasukkan 51,2 persen tembakan (44 tembakan masuk dari 86 percobaan), termasuk 52,5 persen tripoin (21 tembakan masuk dari 40 percobaan).

"Tidak ada eksekusi di kedua ujungnya. Tidak ada komitmen pasti pada grup untuk menghentikan tembakan tiga angka. Semuanya tampil untuk menyerang. Selayaknya pertandingan pick-up," tegas pelatih Kerr. 

Foto: Philadelphia Inquirer

Sementara itu, penembak terhebat dalam sejarah NBA, Stephen Curry biasanya ekspresif, gembira, melompat-lompat di sekitar lapangan, kini tidak terlihat lagi. Di penghujung kuarter ketiga dari kekalahan telak dari Phoenix Suns, bintang Warriors ini melakukan technical foul. Rasa frustrasi Curry meluap ke permukaan dan dia meninju bola basket tinggi-tinggi ke udara. Setelaha peluit technical foul, Curry kembali sudah tenang dan mengejar bola untuk mengembalikannya ke ofisial. 

Di tengah masa-masa sulit yang dialami Warriors, Curry punya permainan yang konsisten. Veteran 14 tahun di NBA tersebut bahkan lebih baik sepanjang bulan pertama musim ini, dengan rata-rata 32,8 poin, 6,8 rebound, dan 6,4 asis per pertandingan. Curry membuat 50/40/90 yang dibanggakan, dengan rata-rata mencetak lebih banyak poin, rebound, dan asis daripada yang dilakukan Michael Jordan pada "The Last Dance" Chicago Bulls musim 1997-1998. Namun catatan bagus dalam lembar statistik saja tidak cukup. 

"Ini perjuangan sekarang," kata Curry kepada wartawan, setelah start terburuk Golden State dalam 33 tahun. "Kami harus memahami bahwa akan sangat sulit untuk keluar dari situasi yang kami hadapi karena ada banyak masalah. Tapi itu bukanlah sesuatu yang tidak bisa kita atasi."

Saat Golden State disingkirkan dari lapangan oleh Phoenix, Pelatih Steve Kerr memarahi timnya karena bermain seperti di Drew League, yang notabene sebagai ajang untuk menunjukkan kemampuan seorang pemain dalam one-on-one. Warriors tidak bermain selayaknya tim. Tidak ada kombinasi kegembiraan, hasrat kompetitif, persatuan, dan tujuan yang telah mereka tunjukkan selama dekade terakhir. 

"Saya telah gagal," kata pelatih Kerr. "Saya harus bisa menyatukan mereka kembali."

Meskipun tidak ada gejolak yang mencolok di antara rekan satu tim sejak serangan Draymond Green ke Jordan Poole pada pramusim, Warriors telah kehilangan semangat santai dan kebersamaan. Klay Thompson mengalami penurunan akurasi tembakan. Pertahanan kurang teroganisir dengan baik setelah terjadi keretakan antara Green dan Poole. Sementara itu, sebagian besar prospek telah dibuang dari rotasi. James Wiseman ditugaskan ke G League minggu ini setelah awal yang buruk. Jonathan Kuminga dan Moses Moody juga tidak maksimal. (*)

Foto: USA Today

Komentar