Bima Perkasa Jogjakarta unggul tipis 46-43 dari Bali United pada Jumat (4/11) di GOR Sritex Arena, Solo. Kemenangan ini membuat Bima Perkasa menempati posisi kedua grup C di bawah Pelita Jaya Bakrie Jakarta.

Situasi panas terjadi di kuarter keempat. Bali United tiga kali menyamakan kedudukan dan dua kali memimpin. Namun, momentum itu berhasil diputus oleh Bima Perkasa. Mereka berhasil mempertahankan keunggulan di lima menit terakhir sisa pertandingan.

“Bali United bisa mengambil kesempatan di kuarter ketiga saat kami lengah. Mereka bisa menyamakan kedudukan tetapi untungnya para pemain kami tidak tegang dalam situasi ini,” kata pelatih Bima Perkasa Efri Meldi.

Meski unggul dengan 19/51 tembakan, Bima Perkasa kehilangan banyak kesempatan dalam tripoin. Mereka hanya memasukkan satu dari 17 kesempatan. Bali United masih agak lebih baik dengan 5/17 tripoin.

Kedua tim sama-sama membuat turnover yang tinggi. Bim Perkasa dengan 23 turnover. Bali United hanya satu turnover lebih sedikit dan bisa mengkonversikannya dengan 21 poin.

“Tripoin kami masih jauh dari yang seharusnya kami lakukan. Untungnya kami bisa menutupnya dari defense dan menjalani instruksi dengan baik,” ujar Ikram Fadhil.

Ikram Fadhil memimpin Bima Perkasa dengan 12 poin dan enam rebound.  Kemudian Samuel Devin Susanto menambah 11 poin dan tiga steal.

Sementara itu Bali United mencetak lebih dari setengah poinnya melalui pemain cadangan. Mereka mengumpulkan total 23 poin. Sandy Febriansyah dengan sembilan poin. Rico Aditya Putra delapan poin dan tujuh rebound.

“Kekalahan ini memang seharusnya kami dapatkan. Dalam gim ini kami tidak pernah bisa mengambil alih. Mungkin kami punya momentum untuk mengejar. Tetapi kami tidak bermain dengan baik,” ungkap pelatih Bali United Anthony Garbelotto.

Gim berikutnya akan lebih menantang untuk Bali United. Besok mereka akan melawan Pelita Jaya. Kemudian Bima Perkasa akan bertemu dengan Rans Pik Basketball. (rag)

Foto: IBL/Ariya Kurniawan

Komentar