Baru-baru ini, rapper Amerika Serikat Kanye West membuat hal kontroversial terkait komentar anti-semitisme. Komentar rapper 45 tahun yang secara resmi mengubah namanya menjadi Ye tahun lalu tersebut membuat dirinya ditinggalkan beberapa merek seperti Balenciaga, adidas, dan bank JP Morgan. Ternyata dugaan penganut semitisme kini menghinggapi bintang Kyrie Irving. Hingga bintang Brooklyn Nets tersebut sibuk mencari pembelaan terhadap tuduhan ini.
Pada awal bulan Oktober 2022, Ye menulis cuitan di akun Twitter yang berbunyi "going death con 3 ON JEWISH PEOPLE". Sebelumnya dia juga menulis "Anti-Semitic because black people are actually Jew also." Ye juga menambahkan kalimat "You guys have toyed with me and tried to black ball anyone whoever opposes your agenda." Dan, postingan tersebut kini hilang dari Twitter Ye.
Dalam akun Instagram pribadinya, Ye juga menuduh produser rekaman Sean "Diddy" Combs dikendalikan oleh "orang-orang Yahudi". Postingan tersebut menuai reaksi keras. Banyak orang mengutuk pernyataan Ye. adidas sebagai merek yang menaunginya kini mencabut kemitraan. Majalah Forbes juga mengeluarkan Ye dari daftar miliarder dunia.
Perusahaan pakaian Gap Inc, mencabut kerjasama dengan Ye. Mereka juga menarik produk Yeezy Gap dari tokonya. CAA dan rumah mode Balenciaga juga melakukan hal yang sama. Sementara di kantor Skechers di Los Angeles, Ye diusir setelah datang tanpa pemberitahuan dan tanpa undangan. Lalu museum Madame Tussaunds di London menarik mundur patung lilin Ye.
Tak berhenti sampai di situ. Ye juga membuat keributan di Paris Fashion Week setelah mengenakan t-shir bertuliskan "White Lives Matter" sebagai lawan dari geralan Black Lives Matter. The Southern Poverty Law Centre, yang bertugas menyelidiki kelompok radikal mengatakan bahwa gerakan "White Lives Matter" tersebut adalah kelompok neo-Nazi. Ye juga dibenci setelah dalam acara Fox News Tucker Carlson menyatakan dukungan terhadap Donald Trump, dan mengenakan topi bertuliskan "Make America Great Again".
Mengapa gelombang reaksi terhadap pandangan Ye ini tiba-tiba membesar?
Anti-Semitisme ini bisa diartikan sebagai permusuhan, kebencian atau rasisme terhadap orang Yahudi, sebagai kelompok ras, agama dan etnis. Istilah tersebut digunakan pertama kali oleh wartawan keturunan Jerman-Yahudi, Wilhelm Marr, dalam bukunya yang berjudul "The Victory of Judaism over German-From a Non-Religious Perspective" yang dirilis tahun 1879. Buku tersebut menggambarkan gelombang permusuhan terhadap orang-orang Yahudi di Eropa pada pertengahan abad ke-19.
Seseorang dianggap menganut paham anti-semitisme ketika menganjurkan, membantu, atau membenarkan pembunuhan orang Yahudi. Kemudian juga membuat klaim palsu, tidak manusiawi, menjelekkan orang Yahudi.
Ye berdalih dirinya tidak menganut paham tersebut. Hanya saja, ada masalah kesehatan mental yang membuatnya jadi lebih ofensif dalam berkomentar. Ari Emanuel, kepala eksekutif Endeavour, sebuah perusahaan hiburan dan media, menulis di Financial Times bahwa kesehatan mental seseorang tidak dapat dijadikan alasan untuk perilaku ofensif mereka. "Penyakit mental bukan alasan untuk rasisme, kebencian, atau anti-semitisme. Jutaan orang yang terkena penyakit mental, tapi tidak lantas mereka jadi menganut ideologi kebencian," ujar Ari.
Foto: The Mirror
Tuduhan serupa kini sedang dihadapi oleh Kyrie Irving. Ini setelah dirinya membagikan cuitan yang berisi promo film berjudul "Hebrews to Negroes: Wake Up Black America". Cuitan tersebut membuat pemilik Nets, Joe Tsai mengatakan keprihatinannya terhadap sikap Irving. Menurutnya, Irving sudah punya pandangan yang salah tentang Yahudi.
Tuduhan ini muncul, akibat beberapa hal kontroversial yang dibuat oleh Irving di masa lalu. Misalnya pandangan tentang vaksinasi, teori bumi datar, dan banyak lagi hal-hal kontroversial yang dibuatnya. Memang bisa jadi Irving punya pemikiran sendiri, tapi dia mengarah pada ideologi yang berbahaya.
Irving menyebut dirinya sebagai "Mahatahu", yaitu orang yang ingin memahami semua agama dan Tuhan atau kekurangannya. Singkatnya, Irving mencoba untuk melindungi diri sendiri, dan menyatakan kalau apa yang diucapkannya selama ini adalah eksplorasi ide-ide untuk tujuan pendidikan.
Tindakan Irving sudah membuat kecewa Joe Tsai sebagai pemilik Nets. Namun pihak Nets tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka tampaknya membiarkan Irving terus menerus membuat kontroversi. Karena dia hanya punya sisa kontrak sampai akhir musim 2022-2023. (*)
Foto: Pomponik