Musim reguler NBA 2022-2023 belum dimulai. Tapi sudah ada kabar soal pelatih-pelatih yang ketar-ketir di ambang pemecatan. Ibaratnya, mereka sedang berada di kursi panas. Karena ada target yang harus dipenuhi. Kalau tidak, mereka bisa dipecat di tengah musim, atau diganti setelah musim berakhir.
1. Tom Thibodeau - New York Knicks
Foto: Daily Knicks
Posisi Tom Thibodeau di New York Knicks paling disorot. Masalah terbesar yang dihadapi Thibodeau untuk musim 2022-2023 adalah ekspektasi manajemen dan penggemar. Menurut Ian Begley dari SNY, Thibodeau harus menghadapi ancaman pemecatan dari manajemen setelah mencetak rekor 37-45 di musim reguler 2021-2022. Kemudian dari penggemar, mereka kecewa setelah Thibodeau tidak bisa merayu Donovan Mitchell.
Secara statistik, Thibodeau hanya mencetak kemungkinan menang 50 persen dari dua laga. Dengan kata lain, dalam dua pertandingan dia kalah sekali dan menang sekali. Kekecewaan juga datang setelah di playoff musim lalu, karena mereka hanya menang sekali dari Atlanta Hawks. Thibodeau jadi kambing hitam atas kegagalan tersebut.
Setelah melewatkan Donovan Mitchell, Thibodeau malah meminta manajemen mengeluarkan uang senilai USD 104 juta untuk mendapatkan Jalen Brunson. Pemain tersebut dianggap sebagai bagian penting dari timnya. Namun penggemar tidak puas dengan pembelian tersebut, sehingga desakan agar Thibodeau dipecat semakin besar.
2. Nate McMillian - Atlanta Hawks
Foto: Soaring Down South
Nate McMillian memberi dampak nyata setelah dirinya menggantikan Lloyd Pierce di pertengahan musim 2021-2022. Sayangnya, Hawks, di bawah McMillian kalah dari Miami Heat di playoff putaran pertama. Data statistik mencatat, peluang kemenangan McMillian adalah 50 persen dalam empat pertandingan.
Presiden tim, Travis Schlenk dan manajer baru, Landry Fields bersedia memenuhi permintaan McMillian untuk mengambil Dejounte Murray dari San Antonio Spurs, untuk ditambahkan ke roster dengan Trae Young sebagai bintang utamanya. Transfer Murray tidak murah, sehingga manajemen memberikan ekspektasi tinggi terhadap kehadiran Murray.
Manajemen berpendapat, tim yang dimiliki sekarang mampu membuat mereka bersaing di Wilayah Timur. Berbekal keyakinan tersebut, maka manajemen berharap McMillian mampu memanfaatkan aset yang ada. McMillian harus membuktikan bahwa Hawks bisa bersaing, atau malah dia yang dipecat lebih dulu di musim 2022-2023.
3. Steve Nash - Brooklyn Nets
Foto: Mercury News
Memang aneh ketika muncul nama Steve Nash dalam daftar pelatih dengan kursi panas di musim 2022-2023. Tapi menurut Jonathan Soveta dari The Score, masuknya nama Steve Nash dikaitkan dengan drama Kevin Durant, di jeda musim kompetisi. Nash dianggap tidak mampu menjaga ruang ganti tetap kondusif.
Durant sempat memberikan pilihan yang sulit untuk pemilik klub Joe Tsai. Dia yang pergi dari Nets, atau Nash yang tidak lagi menjadi kepala pelatih. Namun setelah pertemuan manajemen, pelatih, dan Durant, maka masalah ini diselesaikan dengan baik. Namun tetap saja, Nash bukan sosok yang disukai oleh Durant, yang kini jadi bintang utama klub.
Kegagalan Nets musim lalu tidak ada hubungannya atau di luar kendali Nash. Karena badai cedera dan masalah yang ditimbulkan dari sikap Kyrie Irving. Namun Nash tetap jadi sasaran tembak untuk musim 2022-2023. Kalau Durant masih tidak bisa puas dengan strategi ramuan Nash, maka Hall of Famer NBA tersebut bisa didepak dari Nets.
4. Doc Rivers - Philadelphia 76ers
Foto: Philadelphia Inquirer
Doc Rivers berhasil meyakinkan manajemen agar mengambil pemain-pemain berpengalaman untuk musim 2022-2023. Pemain tersebut adalah PJ Tucker dan Danuel House, yang merapat ke Sixers, setelah James Harden bersedia dipotong gajinya. Berbekal roster yang lebih baik, maka tekanan kini berpindah ke Doc Rivers.
Terlepas dari kegagalan musim lalu, kini Rivers bisa fokus untuk mengatur strategi tim. Karena pemain seperti Ben Simmons, yang menyebabkan drama di tim Sixers sudah tidak ada. Jadi Rivers punya banyak waktu untuk memikirkan strategi yang tepat untuk duet Harden dan Joel Embiid. Faktor inilah yang membuat ekspektasi penggemar dan manajemen lebih tinggi kepada Doc Rivers untuk musim 2022-2023.
Memenangkan gelar juara NBA, jelas jadi target manajemen yang dibebankan pada Doc Rivers. Kalau gagal, Rivers bisa saja tidak mendapatkan perpanjangan kontrak untuk musim berikutnya.
5. Darvin Ham - Los Angeles Lakers
Manajemen Los Angeles Lakers memilih Darvin Ham sebagai pelatih yang menggantikan Frank Vogel. Meski di atas kertas, Ham punya kontrak jangka panjang, tapi dia bisa dikategorikan sebagai pelatih yang duduk di kursi panas. Sebab, kalau Lakers gagal masuk playoff lagi, tidak menutup kemungkinan Ham bakal dipecat dari posisi kepala pelatih.
Sebagai pelatih, Ham dimanjakan dengan roster yang mewah. Seperti LeBron James, Anthony Davis, Russell Westbrook, Patrick Beverley, hingga Dennis Schroder. Meski Ham punya pengalaman sebagai asisten pelatih, namun ini jadi kesempatan pertamanya menduduki jabatan kepala pelatih. Tekanan berat akan dihadapi, terutama dengan performa buruk selama pramusim.
Seperti yang pernah dikatakan oleh Frank Vogel, menjadi pelatih apalagi di tim besar seperti Lakers, akan mudah dikatakan, tapi sulit dilakukan. Kalau Ham tidak bisa mengangkat performa Lakers, dan tetap seperti musim lalu, maka bisa jadi posisinya akan digeser pelatih lain. (*)
Foto: The New York Post