Analis olahraga Amerika Serikat Bill Simmons memperkirakan Phoenix Suns bakal laku seharga AS$4,7 miliar atau sekitar 70 trilun rupiah. Prediksi ini muncul setelah Robert Sarver mengumumkan akan menjual Suns, setelah terjerat kasus rasisme. Saat ini sudah ada beberapa orang yang berpeluang membeli Suns.
William John Simmons III, atau yang dikenal dengan nama Bill Simmons adalah seorang analis olahraga Amerika, penulis, podcaster, dan mantan yang merupakan pendiri dan CEO situs web olahraga dan budaya The Ringer. Menurutnya Suns masuk dalam delapan tim NBA yang paling diminati. Prediksi dari analis lain menyebutkan kalau Suns bakal laku sekitar AS$2,5 sampai AS$3 miliar. Tapi Simmons memperkirakan harga jual saham Suns lebih dari itu.
Setelah banyak tekanan dari semua pihak, terutama sponsor, Robert Sarver memutuskan untuk menjual Phoenix Suns (dan Phoenix Mercury). Tapi Simmons lebih fokus pada Phoenix Suns. Sebelumnya, penulis ESPN Ramona Shelburne menyebut kalau sudah ada pembeli potensial Suns. Mereka adalah Jeff Bezos (pemilik saham mayoritas Amazon.com), Larry Ellison (CEO Oracle Corporation), dan Laurene Powell Jobs (Presiden Dewan College Track dan istri Steve Jobs, pendiri dan mantan CEO Apple Inc.).
Bill Simmons mengatakan kalau ekspansi NBA sudah dimulai. NBA ke depan akan punya dua tim tambahan dari Seattle dan Las Vegas. Inilah alasan bahwa harga tim-tim NBA sekarang lebih mahal dari sebelumnya. Dan, Sun termasuk dalam delapan tim yang paling menarik perhatian investor, dan punya harga mahal kalau dijual.
Simmons memberi contoh bahwa beberapa tim NBA mengalami kenaikan harga. Houston Rockets pada tahun 2017 laku AS$2,2 miliar, kemudian Brooklyn Nets yang pernah dijual seharga AS$2,35 miliar, naik menjadi AS$3,4 miliar pada tahun 2018. Utah Jazz laku AS$2 miliar pada tahun 2020. Terakhir, Minnesota Timberwolves terjual seharga AS$1,5 miliar di tahun 2021.
Pada tahun 2022, Bill Simmons memperkirakan harga paling murah untuk tim NBA sekitar AS$2 miliar. Sementara itu, selain Suns, tim yang paling menarik bagi inversto menurut Simmons, yaitu Los Angeles Lakers, New York Knicks, Golden State Warriors, Chicago Bulls, Boston Celtics, dan Dallas Mavericks.
"Phoenix Suns punya segalanya. Fanatisme penggemar yang luar biasa, sejarah klub yang besar, sedangkan di sisi pemain, tim ini punya Devin Booker yang disebut-sebut sebagai bintang masa depan NBA. Sementara dari letak geografis, markas Phoenix Suns hanya satu jam dari LA, satu jam dari Bay Arena. Jadi orang-orang kaya di sana akan tertarik untuk memiki klub ini," kata Simmons, dikutip dari The Ringer.
Situasi yang dihadapi manajemen Suns rumit. Robert Sarver yang terjerat kasus rasisme, memiliki sepertiga saham Suns. Dengan kata lain, Sarver bisa menentukan arah klub. Dia bisa membuat semua pemilik saham menjual bagian mereka juga. Atau, bisa saja saham milik Sarver saja yang dijual. Sebagai gambaran, menurut Simmons, kalau Suns laku sekitar AS$4,5 miliar, maka Sarver akan mendapat bagian sebesar AS$1,5 miliar.
Simmons menegaskan kalau memang Suns bisa laku semahal itu, maka langkah Sarver ini bisa memancing pemilik saham yang lain. Simmons menyarankan, kalau pemilih saham Suns yang lain tidak punya rencana jangka panjang, maka lebih baik mereka ikut menjual sahamnya juga. Setidaknya, mereka bisa mendapat keuntungan yang besar. (*)
Foto: Gerona.ca