Pemandangan berbeda di tim Flying Wheel Makassar yang menjalani laga keempat di Jawa Pos-Honda Pro Tournament 2017, Rabu (22/11/2017) sore. Kali ini mereka tampil tanpa dua pemain senior, Andy "Batam" Poedjakesuma dan Vinton Nolland Surawi. Meski begitu, Flying Wheel tetap menang atas Go Skate Vin's Surabaya, 89-65.

Batam tidak hadir lantaran sedang mengurus pekerjaannya di Bali. Sedangkan Vinton, duduk di pinggir lapangan. Vinton datang, tapi tidak bisa dimainkan. Ini akibat surat edaran PP Perbasi yang diterbitkan kemarin (21/11/2017). Nama Vinton termasuk delapan pemain yang menerima hukuman dari Perbasi. Seperti yang sudah dibahas dalam unggahan mainbasket.com sebelumnya.

Ketika dimintai keterangan mengenai hal tersebut, pihak Flying Wheel menerima keputusan tersebut. Mereka juga tidak akan memainkan Vinton hingga akhir turnamen. Mereka akan memaksimalkan pemain yang ada di tim saat ini.

"Kami tidak ada masalah dengan keputusan itu. Ini juga memudahkan kami selaku klub yang memakai jasa Vinton, sebab sebelumnya kami tidak menerima pernyataan resmi seperti kemarin," ucap Manajer Flying Wheel, Peter Nursalim.

Peter yang juga anggota Dewan Pembina Flying Wheel menceritakan duduk permasalahannya. Flying Wheel sebenarnya sudah bersiap menghadapi Jawa Pos-Honda Pro Tournament 2017 sejak 8 November 2017. Saat itu, pemain-pemain sudah berkumpul, termasuk Vinton. Karena pengumpulan roster pemain oleh panitia Jawa Pos-Honda Pro Tournament 2017 dilakukan sehari sebelumnya (7/11/2017).

Lalu beberapa hari kemudian, manajemen Flying Wheel terbang ke Jakarta untuk mengikuti peluncuran Srikandi Cup 2017. Mereka jadi salah satu pesertanya. Pada acara tersebut, Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih memberi tahu bahwa tidak boleh memakai Vinton, karena sedang ada masalah.

"Pada acara tanggal 12 November di Jakarta, ketua Perbasi mengingatkan secara lisan. Lalu kami pun pulang ke Makassar," kisahnya. "Manajemen kemudian bertanya pada Vinton, apakah memang benar ada masalah. Kalau ada, apakah dia menerima surat resmi. Vinton menjawab tidak ada."

Karena memang tidak ada surat atau apapun yang menjadi pegangan manajemen Flying Wheel, maka Vinton Nolland tetap masuk dalam roster Flying Wheel. Setelah bermain di dua dari tiga pertandingan Flying Wheel, akhirnya surat dari PP Perbasi muncul. Surat tersebut akhirnya sampai juga ke tangan Flying Wheel.

"Surat ini memang kami tunggu, kalau ada surat dari awal, kami tidak akan memainkan Vinton. Karena kami tahu, dia sedang menerima hukuman. Tapi karena tidak ada surat, kami juga tidak mungkin mengusir dia, karena tidak ada dasar hukum yang jelas. Kalau begini ceritanya lain, surat sudah ada, dan kami juga tidak masalah dengan keputusan itu. Artinya, kami juga tidak apa-apa bermain tanpa Vinton," imbuh Peter.

Di lain hal, Flying Wheel musim lalu juga bermain dengan dua pemain asing dan satu guard senior, Andi Batam. Jadi bila tanpa Vinton, maka komposisi tim Flying Wheel tetap seperti tahun lalu. Hanya ada Andy Batam yang akan memimpin pemain lokal Makassar, dibantu dengan tenaga dua pemain asing.

"Tujuan kami mengikuti turnamen ini bukan karena semata-mata kami ingin juara. Tapi kami lebih peduli pembinaan pemain-pemain Makassar. Kami, Flying Wheel ingin memajukan anak-anak Makassar," tutup Peter (*)

 

Foto: Dika Kawengian

Komentar