Salah satu pemilik sekaligus chairman Sacramento Kings, Vivek Ranadive dikabarkan serius ingin membeli klub sepak bola asal Italia, Inter Milan. Padahal Ranadive dikritik karena dianggap gagal mengelola Kings. Terutama dari sisi prestasi. Namun ini tidak menyurutkan keinginan Ranadive untuk memiliki Inter. 

Sebenarnya Vivek Ranadive ikut meramaikan bursa ketika Roman Abramovich menjual Chelsea FC. Nama pria 64 tahun itu juga ada dalam daftar pembeli AC Milan. Namun kedua klub gagal didapatkan. Roman Abramovich sepakat menjual Chelsea FC kepada pengusaha Amerika Serikat Todd Boehly. Sementara AC Milan akhirnya diakuisisi oleh Red Bird, yang didalamnya terdapat nama LeBron James dan Drake sebagai investor. 

Menurut surat kabar Tuttosport yang berbasis di Turin, Italia, Ranadive tidak menyerah setelah gagal mendapatkan Chelsea dan AC Milan. Kini dia mengarahkan padangan pada Football Club Internazionale Milano atau dikenal sebagai Inter Milan. Ranadive masih sangat tertarik untuk menemukan klub sepak bola Eropa yang cocok untuk membuat proyek berikutnya. 

Saat ini Suning Group sebagai pemilik Inter Milan bersedia melepas klubnya dengan harga sebesar 1,2 miliar euro. Harga ini dianggap terlalu mahal oleh Ranadive. Namun pihaknya terus melakukan negosiasi dengan Suning Group. Karena dia tahu perusahaan tersebut sudah meminjam dana dari Oaktree Capital agar menjaga Inter Milan tidak bangkrut tahun lalu. Kelemahan ini yang dimanfaatkan oleh Ranadive dalam negosiasi. Karena pada tahun 2021, menurut bisnis.com, Inter harus membayar 21 juta euro untuk bunga pinjaman ke Oaktree Capital. 

Vivek Ranadive adalah pendiri dan mantan chief executive officer (CEO) TIBCO Software, sebuah perusahaan perangkat lunak intelijen bisnis, dan Teknekron Software Systems. Pada 21 Maret 2013, Ranadive bergabung dengan Ronald Burkle dan Mark Mastrov untuk membeli Sacramento Kings. Agar tujuannya bisa terwujud, maka Ranadive harus menjual sahamnya di Golden State Warriors. Akhirnya pada 16 Mei 2013, diumumkan bahwa dia mencapai kesepakatan dengan keluarga Maloof untuk membeli 65 persen saham Kings dengan harga sekitar AS$348 juta. Namun Ranadive dikritik karena selama masa jabatannya sebagai pemilik Kings, klub tersebut tidak mengalami peningkatan prestasi. (*)

Foto: A Royal Pain

Komentar