Final Indonesian Basketball League (IBL) 2022 sudah siap digelar. Bertempat di Equator Coffee & Gallery, Sulanjana, Bandung, IBL menggelar jumpa wartawan yang dihadiri oleh perwakilan kedua finalis, Jumat (26/8). 

Pelita Jaya Bakrie Jakarta diwakili oleh Kepala Pelatih, Fictor Roring, kapten, Andakara Prastawa, dan ruki, Yesaya Saudale. Dengan status sama, Satria Muda Pertamina Jakarta mendapuk Youbel Sondakh, Arki, dan Kelvin Sanjaya untuk berbincang dengan media. 

Di luar perwakilan dua tim, Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, juga hadir menceritakan persiapan final dan apa-apa saja yang sudah disiapkan oleh IBL dalam menggelar final pertama dengan penonton sejak pandemi. 

"Ini adalah gelaran final IBL kedua di era pandemi, namun ini jadi yang pertama dengan kehadiran penonton," buka Junas. "Kami sudah siapkan beberapa acara, termasuk akan ada trailer untuk film dokumenter yang kami siapkan. Di final nanti juga ada penampilan dari Dira Sugandi dan Melly Mono," imbuhnya. 

Kedua tim juga menyatakan kesiapannya menatap final. Coach Ito (sapaan Fictor Roring) menempatkan dirinya dan Pelita Jaya lebih sebagai underdog di final kali ini. Terlepas dari kedua tim memang adalah pemuncak klasemen masing-masing divisi di musim reguler. 

"Saya dengar banyak yang bilang kalau finalnya ini-ini saja, dua tim ini saja. Namun, bagaimana lagi, kedua tim ini memang adalah kedua tim terbaik di liga sekarang. Satria Muda adalah tim terbaik di Indonesia, mereka adalah titik yang harus dilewati oleh seluruh tim untuk menjadi juara," ucapnya. 

"Posisi mereka pun jelas. Satria Muda adalah juara bertahan, kami penantangnya. Pun begitu, kami sudah siap menghadapi apapun yang terjadi di lapangan. Akurasi tripoin mereka di semifinal lalu sangat bagus, mengerikan bahkan. Tapi, kami sudah siap menghentikan itu," imbuhnya. 

Di lain sisi, Youbel juga tak ingin timnya merasa terlalu diunggulkan. Ia ingin Satria Muda bertahan dengan mentalitas bermain yang sama seperti gim-gim sebelumnya, bermain seperti mereka biasanya. 

"Coach Ito adalah salah satu sosok yang mana saya belajar banyak dalam menjadi pelatih. Saya pun menyiapkan tim sebaik mungkin tapi tetap seperti menghadapi gim-gim lainnya. Untuk komposisi dan rotasi pemain, saya rasa semua pemain siap bermain dan memberikan segalanya kapanpun dibutuhkan".

Arki melihat kedua tim datang dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing yang sangat berbeda. "Pelita Jaya turun ke final hari ini dengan banyak pemain muda, sedangkan kita jauh lebih berpengalaman. Keduanya ada plus-minus, tapi seperti yang dibilang Coach Ito, ini adalah dua tim terbaik di IBL dan ini akan jadi final yang menarik."

Ini adalah final kedua beruntun kedua tim. Di pertemuan musim lalu, Pelita Jaya harus mengakui keunggulan Satria Muda. Di final itu pula, Prastawa cukup kesulitan memberikan performa terbaiknya musim lalu. 

"Secara matchup saya memang akan jumpa Hardianus. Ini sebenarnya bukan hal baru, sudah lama kami berduel. Musim lalu, saya memang kesulitan tapi untuk musim ini saya sudah siap menghadapi final dan akan berupaya memberikan segalanya di lapangan," pungkasnya. 

Gim 1 akan dimainkan esok hari. Tepis mula dijadwalkan pada pukul 19.00 namun rangkaian acara akan dimulai pada 18.30. Gim 2 akan dimainkan lusa, sedangkan Gim 3 (jika diperlukan) akan digelar Selasa, (30/8). (DRMK)

Foto: Dokumentasi IBL 

 

Komentar