Laga semifinal Indonesian Basketball League (IBL) 2022 berakhir lebih cepat. Pelita Jaya Bakrie Jakarta menyapu bersih West Bandits Combiphar Solo dengan kemenangan akhir 2-0. Pada gim kedua yang berlangsung pada Minggu (21/8) itu Pelita Jaya unggul 86-71. Pada gim pertama Sabtu (20/8), Pelita Jaya sudah menang 80-71.
Ini menjadi final kedua beruntun bagi Pelita Jaya. Mereka akan menantang rivalnya, Satria Muda Pertamina Jakarta pekan depan di GOR C-Tra Arena, Bandung. Pada semifinal ini Satria Muda juga menggulung Prawira Bandung dalam dua kemenangan langsung.
Momen final pekan depan juga mengulang laga puncak IBL 2021 dan 2017 lalu. Pada dua momen itu Pelita Jaya harus mengakui keunggulan Satria Muda yang membawa pulang gelar juara. Pelita Jaya menelan kekalahan 1-2 pada laga final IBL 2021 dan 2017.
“Melawan Satria Muda nanti seperti apa yang jelas kami menjanjikan pertandingan yang bagus buat publik. Soal game plan kami pikirkan nanti. Kami tahu PR mana yang harus dikerjakan seperti menaikkan field goals dan tripoin kami yang masih kurang,” kata asisten pelatih Pelita Jaya Bakrie Koko Heru Setyo Nugroho.
Pada semifinal melawan West Badits ini, Pelita Jaya mulai membangun keunggulan pada dua menit pertama. Pelita Jaya nyaris tak terkejar sepanjang gim. Pada paruh pertama mereka mencetak margin 11 poin.
West Bandits hanya sempat menyamakan kedudukan 51-51 di kuarter ketiga. Pada kuarter keempat Pelita Jaya Menang dengan nyaman. Mereka bisa melaju hingga jarak 16 poin dan mengakhiri perlawanan West Bandits.
Dior Lowhorn menjadi top skor dengan 20 poin. Dalam 18 menit bermain dia juga mencetak dobel-dobel dengan 11 rebound. Disusul Decardo Day 18 poin dan sembilan rebound. Hendrick Yonga 12 poin. Andakara Prastawa Dhyaksa 11 poin dan enam asis. Govinda Saputra dan Yesaya Saudale masing-masing membuat 10 poin.
Sementara itu Widyanta Putra Teja memimpin West Bandits dengan 19 poin dan delapan asis. Bila Richardson menyumbang 13 poin dan empat asis. Disusul Sameen Swint 13 poin dan empat rebound.
“Kami berusaha maksimal. Tiga kuarter awal bisa menahan margin hanya lima poin. Tetapi di kuartet keempat kami tidak konsisten. Hanya eksekusi strategi tidak konsisten itu dan kondisi kedalaman skuad juga terbatas. Kami sudah segala upaya mencoba meredam,” kata pelatih West Bandits Raoul Miguel Hadinoto dalam sesi jumpa pers. (rag)
Foto: IBL