Pada bulan Mei 2022, produsen perlengakapan olahraga Nike mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak akan melanjutkan kerjasama dengan Kyrie Irving. Nike berpikir Irving sudah tidak punya masa depan yang bagus di NBA, karena beberapa tindakan kontroversial yang dilakukan. Ternyata di balik itu semua ada faktor lain. Visi Nike dan Irving tidak sama khususnya soal harga sepatu. 

Ini adalah pembahasan yang menarik. Karena sebagai duta Nike, Irving tidak seperti pemain lain yang memiliki sepatu khas (signature shoes). Dalam laporan Forbes, pada tahun 2019 Irving hanya mendapatkan AS$11 juta atau setara dengan 164 miliar rupiah. Sangat jauh dibandingkan dengan pendapatan milik LeBron James, atau duta-duta Nike lainnya. 

Pada akhir bulan Juli 2022, foto-foto Nike Kyrie 9 bocor di media sosial. Sepatu yang dianggap sebagai penutup romantisme Nike dengan Irving. Karena tahun depan, mereka tidak akan melanjutkan kerjasama lagi. Tetapi menurut berita dari ESPN, Irving masih berpeluang untuk mendapatkan uang dari Nike bila sepatu kolaborasi mereka berdua dirilis kembali (retro). 

Ketegangan antara Nike dan Irving terlihat di awal musim NBA 2021-22. Irving mengkritik dengan Nike Kyrie 8, yang dianggap sebagai "sampah". Dia mengaku tidak diajak bicara dengan pihak desainer dan pemasaran Nike. Irving juga mengatakan kalau Nike akan tetap merilis sepatu tersebut, meski tanpa persetujuannya. Polemik ini sepertinya memicu keretakan kedua belah pihak. 

Tapi tahukah Anda, bahwa visi dan misi Irving dan Nike sudah berbeda sejak tiga tahun lalu. Ini diketahui setelah Irving menjawab pertanyaan dari Joe La Puma dari Complex pada tahun 2020. Irving tidak pernah berbasa-basi, dan dengan tegas melontarkan kritik kepada Nike kalau dua edisi terakhir Nike Kyrie 6 dan 7 kurang bagus. 

Sepatu khas Kyrie Irving awalnya jadi salah satu andalan Nike. Sepatu ini dipercaya bakal menyusul kesuksesan Nike Kobe. Tetapi semakin ke belakang, Irving merasa kalau Nike tidak peduli dengan misinya. Pemain berusia 30 tahun itu ingin membuat sepatu yang berteknologi tinggi tapi tetap terjangkau. Oleh karena itu, sampai sekarang harga sepat Nike Kyrie tidak lebih dari AS$130 atau di bawah 2 juta rupiah. Sementara Nike ingin mendorong penjualan agar keuntungan perusahaan bisa lebih tinggi. Sehingga harga sepatu yang sedang diminati, seperti Nike Kyrie, dimahalkan. 

Dalam tayangan di Youtube tersebut, Irving menceritakan kalau dia berasal dari keluarga yang pas-pasan. Sneakers dan sepatu basket adalah barang mewah baginya. Bahkan dia merawat sepatu untuk latihan agar bisa dipakai lebih lama. Jadi wajar kalau Irving ingin membuat sepatu yang terjangkau, berdasarkan pada pengalaman pribadinya. Sementara, meski harganya murah, tapi tidak mengurangi kualitas. Khususnya teknologi yang disematkan dalam sepatu tersebut. 

Perbedaan visi dan misi tersebut menjadikan hubungan Nike dan Irving tidak harmonis lagi. Irving seperti ingin melompat dari kapal besar perusahaan aparel olahraga terbesar di Amerika Serikat ini. Dia akan meninggalkan kerjasama yang sudah berlangsung selama sembilan tahun. Sementara itu, salah satu merek yang terlihat aktif melakukan komunikasi dengan Irving saat ini adalah Puma. Saat ini pabrikan asal Jerman tersebut baru punya satu duta yang punya potensi penjualan bagus, yaitu LaMelo Ball. Puma punya teknologi sepatu yang bagus dengan harga terjangkau. Sesuai dengan keinginan Irving.

Bisakah Puma menggandeng Irving? Kita lihat saja nanti. (*)

Foto: sneakernews.com

Komentar