Boston Celtics mengejutkan publik dengan performa mereka di paruh kedua musim 2021—2022. Performa solid tersebut mengantarkan mereka sampai ke final NBA sebelum menyerah dalam enam gim atas Golden State Warriors.
Melihat perjalanan musim lalu, tampaknya Celtics sedikit banyak sudah menemukan formula terbaik untuk meraih gelar juara ke-18 mereka selanjutnya. Hal ini ditunjukkan dengan aktivitas perekrutan pemain yang sangat apik dati manajemen Celtics yang dipimpin oleh presiden operasional, Brad Stevens.
Seperti diketahui bersama, musim lalu adalah musim debut Brad sebagai eksekutif NBA. Sebelumnya, dalam delapan musim terakhir, ia adalah Kepala Pelatih Celtics. Ia juga menghabiskan enam tahun sebelum ke NBA sebagai Kepala Pelatih Butler University.
Pergerakan krusial Brad musim lalu adalah mendapuk Ime Udoka sebagai kepala pelatih. Al Horford yang menepi setengah musim di Oklahoma City Thunder juga ia bawa kembali ke Celtics.
Melihat performa paruh musim pertama yang kurang solid (Celtics sempat duduk di peringkat 11 klasemen Wilayah Timur pada Januari 202), Brad kembali bergerak dengan mendatangkan Daniel Theis serta Derrick White. Keduanya jadi bagian penting dari rotasi pemain Celtics utamanya di playoff.
Di jeda musim baru ini, di musim panas ini, Celtics sekali lagi membuat pergerakan-pergerakan yang luar biasa. Pertama dan cukup krusial, mereka melakukan pertukaran untuk mendapatkan Malcolm Brogdon dari Indiana Pacers. Lebih hebat lagi, Celtics hanya melepas pemain seperti Theis, Aaron Naesmith, Malik Fitts, Juwan Morgan, Nik Stauskas, dan hak pilih ronde pertama NBA Draft 2023.
Celtics musim lalu dianggap memiliki kekurangan di sisi garda utama (point guard). Dennis Schroder mereka jadikan pilihan utama di paruh musim pertama sebelum akhirnya Marcus Smart mengisi posisi itu di sisa musim sampai final.
Ini adalah kali pertama sepanjang delapan musim karier Smart ia bermain mayoritas sebagai garda utama. Total 92 persen waktu bermainnya ia mainkan di posisi tersebut. Sebelumnya, porsi tertinggi Smart adalah 74 persen yang terjadi di musim pertamanya di liga (2014—2015).
Brogdon sebaliknya. Dalam tiga musim terakhir, ia dominan bermain sebagai garda utama. Di tiga musim sebelumnya, ia bergantian mengisi posisi itu dan garda penembak (shooting guard).
Brogdon juga masih mumpuni sebagai pemain bertahan. Peraih gelar ruki terbaik 2017 ini juga sangat efektif dalam menyerang. Akurasi tripoin jadi kunci utama efektivitas Brogdon. Ia memiliki rataan karier di angka 38 persen dari tripoin, unggul jauh daru Smart yang hanya 32 persen.
Tak berhenti di Brogdon, Brad Stevens kembali memperkuat Celtics dengan merekrut Danilo Gallinari sebagai pemain bebas (unrestricted free agent). Pemain yang akrab disapa Galo ini jelas akan memperkuat barisan cadangan Celtics musim depan.
Di lain sisi, kehadirannya membuat Celtics sangat mungkin turun dengan skema small ball dengan ia berperan sebagai senter atau justru turun dengan skuad yang lebih besar dengan menduetkan Galo dan Al Horford. Satu yang pasti, Galo akan membuat Celtics lebih mematikan dari area tripoin.
Sepanjang kariernya, pemain asal Italia ini memiliki akurasi tripoin di angka 38 persen. Di tiga dari empat musim terakhir, Galo selalu menorehkan akurasi di atas 40 persen dengan rataan lebih dari 4,5 tembakan per gim.
Jika berkaca pada skuad juara Warriors musim lalu, Galo bisa disebut memainkan peran dari Otto Porter Jr. atau Nemanja Bjelica untuk Celtics musim depan. Celtics tinggal menentukan strategi komposisi pemain mana yang mereka turunkan dengan hadirnya sosok Galo.
Berita teranyar mengabarkan Celtics baru saja memberikan kontrak pemusatan latihan (training camp) untuk dua pemain, Bruno Caboclo dan Noah Vonleh. Keduanya akan bersaing di pemusatan latihan untuk mendapatkan slot pemain untuk musim reguler.
Dengan bergabungnya dua nama ini, maka Celtics telah memiliki 18 pemain dengan kontrak. Dari jumlah tersebut, untuk saya sudah ada 10 slot pemain yang terkunci dengan pasti untuk mengarungi musim depan.
Jayson Tatum, Jaylen Brown, Smart, Brogdon, dan Al Horford di mata saya adalah komposisi starter terbaik mereka. Payton Pritchard, Derrick White, Galo, Grant Williams, dan Robert Williams III akan jadi komposisi cadangan terbaik.
Enam pemain lain di daftar adalah JD Davidson (ruki), Matt Ryan, Mfiondu Kabengele, Sam Hauser, Luke Kornet, dan Brodric Thomas. Selain JD dan Kornet, saya tak melihat ada peluang nama lain yang tidak terancam atas kesepakatan Bruno Caboclo dan Noah Vonleh.
Semua kembali ke manajemen, apakah mereka mencari pemain berpengalaman atau siap bertaruh pada deretan pemain yang masih muda. Kabengele, Hauser, Ryan, dan Thomas baru bermain setidaknya dua musim di NBA.
Untuk saat ini, Celtics bisa dibilang sebagai salah satu tim dengan pergerakan free agency terbaik. Mereka berhasil menambal kelemahan-kelemahan mereka tanpa kehilangan pemain-pemain penting di perjalanan heroik musim lalu.
Yang layak kita tunggu sekarang adalah apakah Celtics akan siap melepaskan beberapa nama di antara 10 komposisi utama mereka untuk mendapatkan Kevin Durant. Media-media semakin santer menyebut bahwa Celtics adalah kandidat terdepan untuk tim baru KD. Jika itu terwujud, maka kita akan melihat komposisi baru lagi dari mereka dan bukan tidak mungkin lebih menakutkan dari yang di atas.
Foto: NBA