NBA sebagai liga basket terbesar dan mungkin terbaik di dunia selalu menjunjung tinggi asas transparansi dalam semua aspeknya. Termasuk di dalamnya adalah perihal transaksi perpindahan ataupun perekrutan pemain.
Terbaru, dalam beberapa hari ke belakang, NBA dikabarkan sedang melakukan investigasi kepada dua tim, Philadelphia 76ers dan New York Knicks mengenai perekrutan pemain terbaru mereka. NBA menduga adanya potensi "kesepakatan lain" di balik kesepakatan yang resmi dilaporkan. Hal seperti ini masuk dalam aturan "tampering rules".
Untuk Sixers, NBA merasakan situasi aneh dalam kesepakatan mereka dengan James Harden, P.J. Tucker, dan Danuel House. Dalam hal ini, keanehan utama terjadi pada kesepakatan Harden yang melepas opsi pemainnya untuk menyepakati kontrak baru yang nilainya leboh kecil dari kontrak aslinya. Kontrak asli Harden tersisa satu musim senilai AS$47,4 juta. Alih-alih mengambil nilai fantastis tersebut, Harden justru menyepakati kontrak baru dengan durasi dua tahun senilai AS$68 juta. Ia akan menerima bayaran AS$33 juta musim ini, AS$14 juta lebih sedikit dari yang seharusnya ia bisa dapatkan.
Dalam informasi yang tersebar di media, Harden melakukan ini agar Sixers bisa melakukan perekrutan pemain yang lebih bagus untuk menguatkan tim musim depan. Hasilnya, Sixers mendapatkan dua slot pemain dengan status full mid-level exception dan bi-annual exception.
Kontrak full mid-level exception mereka berikan untuk P.J. Tucker dengan harga AS$30 juta selama tiga musim. Kontrak lainnya mereka gunakan untuk mendapatkan Danuel House dengan nilai AS$8,4 juta selama dua musim ke depan.
Di lain sisi, kecurigaan NBA juga mengarah kepada Knicks yang merekrut Jalen Brunson. NBA curiga jika Knicks dan Brunson sudah sepakat lebih dahulu jauh sebelum bursa pemain bebas (free agency) dibuka. Kecurigaan ini sendiri diyakini oleh tim Brunson sebelumnya, Dallas Mavericks.
Indikasi lain yang membuat kesepakatan ini dicurigai adalah "kegiatan" Knicks sebelum gree agency dibuka. Mereka melepas banyak pemain guna membuka ruang gaji yang sesuai dengan nilai kontrak maksimal yang bisa didapatkan oleh Brunson. Hal ini membuat Knicks seolah sudah yakin akan mendapatkan Brunson.
NBA semakin serius dalam menerapkan tampering rules mereka. Di NBA Draft 2022 ini, hanya ada 58 hak pilih yang tersedia, 2 hak pilih lebih sedikit dari biasanya. Hal ini terjadi karena NBA menghukum Chicago Bulls dan Miami Heat atas pelanggaran tampering rules dalam perekrutan Lonzo Ball dan Kyle Lowry. Kedua tim kehilangan masing-masing satu hak pilih ronde kedua mereka.
Pun demikian, NBA tidak akan menghukum tim atas dasar kemungkinan-kemungkinan. NBA akan mencari bukti dan menyajikan itu kepada manajemen serta publik untuk memastikan hukuman akan diberikan kepada tim yang terkait.
Belum diketahui pasti kapan target NBA menyelesaikan investigasi ini. Namun, kemungkinan besar semuanya sudah akan menemukan jawaban sebelum musim baru dimulai. (DRMK)
Foto: NBA