Pertandingan antara Yordania dan Lebanon pada semifinal FIBA Asia Cup 2022 pada Sabtu, 23 Juli lalu berlangsung panas. Lebanon akhirnya melaju ke final dengan kemenangan tipis 85-86. Tetapi konflik ketua tim tidak berhenti sampai disitu saja.

Usai kekalahan perebutan juara ketiga dari Selandia Baru 83-75 pada Minggu, 24 Juli itu, pelatih Yordania Wessam Al-Sous mengungkapkan bahwa ada kejadian yang membuat timnya tidak fokus. Kejadian itu terjadi di hotel sebelum pertandingan.

“Saya tidak tahu tentang hal itu sampai seluruh tim Lebanon menyerang saya, asisten pelatih saya, pelatih kebugaran, sampai sekarang saya tidak tahu alasannya,” ungkap Wessam dalam sesi jumpa pers pada Minggu malam itu.

“Kami akan melihat apa yang akan dilakukan FIBA untuk mentoleransi hal ini. Pemain dari Lebanon, saya lupa namanya, nomor 25 (Ali Mezher), dia punya pisau, menyerang dengan benda itu,” lanjutnya.

Selain pusing dengan banyaknya pemain yang cedera, Wessam juga mengatakan bahwa ada permasalahan yang terjadi antara Wael Arakji dan Ahmed Al Dwairi. Untuk Dwairi sendiri memang tidak turun laga terakhir. Bahkan pada paruh kedua gim melawan Lebanon.

Pertandingan antara Yordania dan Lebanon sendiri memang diwarnai beberapa insiden. Awalnya terjadi perselisihan yang membuat pemain Yordania, Mohammad Husein dikeluarkan pada kuarter kedua gi tersebut. Setelah itu terjadi beberapa insiden yang melibatkan beberapa pemain dari Yordania dan Lebanon yang berujung pada kejadian di hotel hari Minggu.

Ditemui di mixed zone usai pertandingan final melawan Australia, Ali Mezher membenarkan insiden di hotel tersebut. “Itu benar. Tapi saya tidak bisa berbicara apapun soal itu karena kami fokus pada gim ini. Tetapi semua terjadi karena ada alasannya. Kami datang ke turnamen untuk bertanding. Kami menjalani pertandingan yang hebat untuk Lebanon,” jawabnya.

Melalui rilis resminya, Panitia Pelaksana (Panpel) FIBA Asia Cup 2022 kemudian menjelaskan soal insiden antara tim Yordania dan Lebanon. Kericuhan itu bermula saat salah satu pemain Lebanon menuju kamarnya dengan lift usai sesi latihan pada Minggu.

Lift itu berhenti di lantai yang dihuni tim Yordania. Pemain tersebut kemudian ditarik salah satu pemain Yordania. Para pemain Lebanon yang sedang berada di ruang makan langsung bergegas menuju lantai tempat rekannya mendapat perlakuan tidak menyenangkan itu. Terjadilah kericuhan antar kedua tim.

Ketua Panpel FIBA Asia Cup 2022 Junas Miradiarsyah membenarkan hal tersebut. Pihaknya kemudian membuat antisipasi. Saat pertandingan Minggu itu, lokasi masuk dan ruang ganti tim Yordania dan Lebanon dipisah agar mereka tidak saling berpapasan di venue.

“Meski ini terjadi di luar lapangan, penanganan keamanan di lokasi sebagai LOC langsung mengambil langkah-langkah responsif dan antisipatif dengan berkoordinasi dengan pihak kepolisian demi menjadikan kondisi kembali kondusif. Sebagai LOC, kami juga melaporkan kejadian ini kepada FIBA,” kata Junas. (rag)

Foto: FIBA

Komentar