Cina menempati posisi kedua klasemen grup B. Mereka akan melaju ke babak playoff melawan Indonesia pada lusa. Pada pertandingan terakhir grup B pada Minggu, 16 Juli tersebut, Cina unggul 95-80 atas Cina Taipei.
Pada gim tersebut Cina langsung membangun keunggulan pada kuarter pertama. Meski tidak pernah tertinggal, Cina mampu menjaga jarak. Cina Taipei sempat memangkas margin 60-63 di sisa tiga menit pada kuarter ketiga.
Tapi Cina mampu menjaga ritme. Mereka sudah kembali dengan komposisi terbaiknya. Termasuk kembalinya Zhou Qi yang pada dua gim sebelumnya absen. Sedangkan Cina Taipei tidak diperkuat oleh Lin Chi Chun dan Liu Cheng.
Cina sangat unggul dalam tripoin. Mereka mampu mencetak 10 dari 19 tripoin. Dengan total field goals mencapai 38 dari 69 tembakan. Cina dominan dalam paint area dengan 52 poin. Mereka juga memanfaatkan sembilan turnover Cina Taipei menjadi 13 poin.
“Rencana pertandingan dan eksekusi berjalan dengan baik. Itu sebabnya kami bisa memimpin hampir 22 poin. Tetapi setelah pergantian pemain, serangan dan pertahanan kami menurun,” kata pelatih Cina Du Feng.
“Kuarter ketiga serangan tidak berjalan baik dan kuarter keempat kami mendapatkan ritme kami kembali sehingga kami mendapatkan kemenangan ini. Secara keseluruhan permainan kami semakin membaik. Saya pikir kami akan mendapatkan performa yang lebih baik di pertandingan berikutnya,” lanjutnya.
Wang Zhelin mencetak skor terbanyak untuk Cina dengan 17 poin, tujuh rebound, dan enam asis. Sun Minghui 16 poin dan tujuh asis. Zhao Rui 16 poin dan enam asis. Xu Jie 13 poin dan tujuh asis. Hu Mingxuan dan Zhou Qi sama-sama mencetak 10 poin.
Lin Ting-Chien menjadi top skor dengan 30 poin. William Artino meraih dobel-dobel 18 poin dan 12 rebound. Chen Ying-Chen 13 poin, enam rebound, dan lima asis.
Pelatih Cina Taipei Charles Parker mengatakan kehilangan momentum untuk memukul balik Cina pada kuarter ketiga karena buruknya akurasi tembakan. Cina Taipe hanya mencetak 30 dari 70 kali kesempatan dengan akurasi 42,9 persen. Mereka mendapat 13 tembakan bebas dan hanya bisa memasukkan sembilan kali.
“Kami kehilangan tembakan gratis ketika kami mendapatkan kesempatan itu dan juga tembakan tripoin. Lalu Cina melanjutkan serangannya karena mereka punya pemain cadangan yang mumpuni. Perbedaan terbesar dalam postur, kemampuan mencetak angka, dan ada mantan pemain NBA di sana,” ujar Parker. (rag)
Foto: Dika Kawengian