Australia menyapu bersih tiga kemenangan fase grup A. Mereka mengalahkan Indonesia 78-53 pada Sabtu, 16 Juli. Dengan hasil tersebut Australia lolos perempat final dengan status sebagai juara grup.
Indonesia sempat mengimbangi Australia pada paruh pertama. Tim asuhan Milos Pejic itu memimpin pada 14 menit pertama dengan margin terjauh enam poin. Namun, Indonesia makin kewalahan menghadapi pertahanan Australia yang sangat rapi.
Total Australia hanya mendapat enam turnover. Mereka mengumpulkan 19 poin dari second chance dan 13 poin dari turnover. Selain itu komposisi Australia juga solid karena para pemain cadangannya mencetak 45 poin. Serta 42 poin berasal dari paint area.
“Dengan keuntungan postur, kami bisa memenangi duel di bawah ring. Kami bisa terus menyerang sepanjang laga. Hal itu memberi keuntungan pada kami untuk memenangkan pertandingan. Saya sangat bangga dengan para pemain malam ini,” ujar pelatih Australia Michael Kelly.
Tyrese Proctor menjadi pencetak skor tertinggi untuk Australia. Mengawali gim dari bangku cadangan, pemain yang telah diterima di Duke University itu mencetak 14 poin, empat rebound, dan dua steal.
Thon Maker bermain selama 26 menit dan menyumbang 11 poin, sembilan rebound, dan dua blok. Rhys Vague 11 poin. Samson Froling dan Keanu Pinder sama-sama mencetak 10 poin.
Sementara Indonesia makin tertinggal jauh dari Australia pada paruh kedua. Tim Merah Putih hanya bisa mencetak 17 dari 59 tembakan dengan akurasi 28,8 persen. Indonesia hanya meleset satu dari 16 kesempatan tembakan gratis.
Pelatih Indonesia Milos Pejic mengaku cukup puas dengan permainan timnya tersebut. Menurut pelatih asal Serbia itu, ini menjadi salah satu gim terbesar bagi timnas Indonesia karena melawan tim peringkat ketiga dunia.
“Kami bermain sangat berat pada awal pertandingan. Kami tidak takut di awal laga. Seperti gim yang lainnya kami sempat memberi mereka tekanan saat awal. Tapi pada akhirnya mereka melakukan penyesuaian dan menunjukkan talenta yang sesungguhnya,” kata Milos.
Marques Bolden mencetak dobel-dobel dengan 18 poin dan 10 rebound. Abraham Damar Grahita delapan poin. Derrick Michael Xzavierro enam poin dan sembilan rebound. Brandon Jawato enam poin.
“Ini bukan hasil yang kami inginkan. Meski begitu kami mendapat banyak hal positif dengan menunjukkan perlawanan terbaik melawan salah satu tim terbaik dunia. Saya pikir ini pengalaman yang bagus. Kami bisa bersaing di paruh pertama dan mencoba untuk menipiskan skor,” ujar Arki Dikania Wisnu. (rag)
Foto: FIBA