Gelar juara memang belum menjadi milik Boston Celtics, namun apa yang mereka tampilkan di musim ini layak mendapat apresiasi sendiri. Mengawali musim dengan cukup buruk, Celtics berhasil bangkit sejak pertengahan musim, pada pertengahan Januari lalu.
Sebelum kebangkitan itu, Celtics hanya duduk di peringkat 11 klasemen sementara Wilayah Timur. Celtics lantas semakin solid dan berhasil menutup musim reguler sebagai peringkat dua klasemen akhir Wilayah Timur, hanya kalah dari Miami Heat.
Di playoff pun, Celtics jadi satu-satunya tim yang berhasil melakukan sapu bersih. Hal itu terjadi di ronde pertama, melawan Brooklyn Nets. Di semifinal, mereka mengalahkan Milwaukee Bucks, dan lantas menang dari Heat di Final Wilayah Timur. Keduanya Celtics lalui dalam tujuh gim.
Di kurun waktu di atas, tak sekalipun Celtics kalah di dua gim beruntun. Hal tersebut baru terjadi di final saat Celtics kalah di Gim 4—6 dan harus menutup musim melihat Golden State Warriors menjadi juara.
Pertahanan adalah alasan utama Celtics bisa menyentuh final NBA 2022. Bahkan, di final pun, sebenarnya Celtics masih tampil solid. Mereka berhasil menahan Warriors tak sekalipun mencetak lebih dari 107 poin. Bisa dibilang, ini adalah lawan tersulit Warriors sepanjang playoff untuk hal mencetak angka.
Permasalahan utama yang membuat Celtics harus rela kalah adalah menyelesaikan momen krusial dan menjaga momentum, utamanya saat menyerang. Keberadaan Jaylen Brown dan Jayson Tatum saja tak cukup untuk mereka menumbangkan Warriors.
Melihat susunan pemain Celtics, bisa dibilang rotasi mereka hanya berada di sembilan pemain. Itupun dengan catatan dua pemain bermain rata-rata hanya di kisaran 12 menit per gim. Artinya, rotasi inti Celtics hanya di tujuh pemain saja.
Buruknya lagi, dari tujuh pemain ini, tidak satupun memiliki pengalaman bertanding di babak yang jauh di playoff. Tatum, Brown, dan Smart bahkan bisa dibilang lebih berpengalaman ketimbang Al Horford.
Memang, Horford kerap bermain di playoff. Namun, di tim-tim itu, ia lebih berperan sebagai pemain pendukung, bukan opsi utama baik untuk menyerang ataupun bertahan. Ini tentu berbeda dengan tiga pemain Celtics yang memang menjadi tumpuan Celtics di bawah Brad Stevens untuk berjuang di playoff.
Oleh sebab itu, saya melihat Celtics harus melakukan sebuah pergerakan pasti di pasar pemain bebas ini. Mereka tak lagi mencari pemain muda, melainkan mencari pemain veteran yang sudah biasa menghadapi tekanan dan situasi genting.
Pencarian ini pun sebaiknya difokuskan pada pemain dengan posisi garda. Pasalnya, untuk posisi forwarda dan senter, mereka bisa bergantung pada Jaylen, Jayson, dan Robert Williams III yang masih di usia cukup muda.
Pun demikian, pencarian ini tidak akan mudah. Melihat ruang gaji yang mereka miliki, Celtics masih punya delapan pemain dalam kontrak untuk musim depan. Lalu ada lima pemain juga yang memiliki kontrak dengan skema team option.
Berandai-andai Celtics tak mengambil team option itu seluruhnya, ruang yang terbuka pun tak banyak. Lima pemain itu tak memiliki kontrak besar. Jika ditotal saja, nilainya hanya sekitar AS$12 juta. Oleh sebab itu, opsi terbaik untuk Celtics mendapatkan pemain yang mereka butuhkan adalah melakukan pertukaran pemain (trade).
Ada beberapa nama garda yang cukup berpengalaman di pasar dan berstatus unrestricted free agent seperti Bradley Beal, Zach LaVine, hingga deretan sangat veteran seperti Goran Dragic, Rajon Rondo, hingga Ricky Rubio. Pemain seperti Kyrie Irving dan Russell Westbrook pun sangat mungkin berpindah tim jika ada kesepakatan yang tepat dengan tim asal masing-masing.
Dua nama pertama yang saya tulis sebaiknya jadi dua target utama Celtics. Tentunya, Celtics harus bekerja keras dengan ruang gaji mereka untuk mendatangkan dua nama tersebut atau bisa saja keduanya menerima gaji yang lebih sedikit meski peluangnya kecil.
Jika salah satu dari Beal atau LaVine bisa mereka dapatkan, maka Celtics bisa kembali turun dengan small ball dan bisa dibilang cukup menakutkan. Smart, Beal/LaVine, Brown, Tatum, dan Williams III. Jika dirasa Williams tidak cukup fleksibel, mereka bisa mempertahankan Horford atau bahkan Daniel Theis di sana.
Di lain sisi, jika tak skenario di atas ta, maka Celtics harus melakukan skema sign and trade. Skenario kedua ini berpotensi membuat Celtics kehilangan 1—3 pemain dari tujuh rotasi inti mereka. Namun, kepingan yang datang haruslah sangat berpengaruh untuk perjalanan mereka.
Menutup semua ini, saya pribadi sangat kagum atas apa yang Celtics lakukan musim ini. Pemilihan Ime Udoka, transaksi Derrick White, hingga perubahan sistem permainan mereka layak diapresiasi. Untuk saya, Celtics hanya berjarak satu atau dua veteran dari gelar juara mereka. Jika kekurangan itu bisa mereka tambal musim depan, maka bersiap-siaplah menghadapi Celtics yang lebih mengerikan dan berpengalaman!
Foto: NBA