Saya cukup bingung melihat bagaimana cukup banyak media di Amerika Serikat dan beberapa pecinta basket di Indonesia tidak menjagokan Golden State Warriors sebagai juara sejak awal musim. Kebanyakan menjagokan Brooklyn Nets, Milwaukee Bucks, Los Angeles Lakers, ataupun Phoenix Suns.
Dari empat tim yang cukup dijagokan ini, hanya dua yang cukup membuat saya ketar-ketir menjagokan Warriors yakni Nets dan Bucks. Keduanya punya peluang cukup bagus untuk menyulitkan Warriors jika tampil dengan skuad penuh.
Nets di awal musim masih memiliki James Harden dengan motivasi tinggi. Sayangnya, motivasi itu kendur seiring status Kyrie Irving yang hanya "part time". Selain itu, masalah terbesar Nets musim ini adalah absennya Joe Harris. Harris adalah penembak tripoin dan pemain bertahan perimeter terbaik mereka.
Bucks sebenarnya berpeluang besar untuk lolos ke final dan mungkin menjadi juara andai Khris Middleton tidak cedera di playoff. Seperti yang saya singgung di Mainbasket Podcast edisi terbaru, absennya Middleton berpengaruh besar dalam gaya bermain Bucks. Tanpa niat mengecilkan Boston Celtics, saya tidak yakin semifinal Wilayah Timur akan berlangsung tujuh gim dan kemenangan untuk Celtics jika ada Middleton di sana.
Kembali ke Warriors, di siniar yang sama, modal utama keyakinan saya bahwa mereka bisa menjadi juara adalah Andrew Wiggins. Wiggins adalah pelengkap yang pas untuk kepingan-kepingan skuad Warriors.
Tambahan kabar bahwa Klay Thompson dan James Wiseman akan pulih dan bermain musim ini, keyakinan saya bahwa mereka akan juara pun semakin tinggi. Saya sudah bisa membayangkan bagaimana Stephen Curry, Klay, Wiggins, Draymond Green, dan Wiseman sebagai starter Warriors. Ini adalah skuad terbaik yang mereka punya dalam satu dekade terakhir.
Sayangnya, sampai akhir musim, Wiseman akhirnya tak sekalipun tampil. Ia hanya sempat menjajal kesiapannya di NBA G League. Absennya Wiseman ditutupi dengan baik sepanjang musim oleh Kevon Looney.
Kembali ke judul artikel ini, Wiggins adalah pelengkap skuad ini. Curry adalah tokoh utama, Klay adalah penyeimbang, Draymond menjadi motor atau nyawa, dan Wiggins melengkapinya sebagai sebuah kesatuan yang luar biasa. Ini adalah inti dari Warriors di gelar juara keempat dalam delapan tahun terakhir ini.
"Kok cuma empat pemain? Basket kan lima orang? Apakah satu pemain lainnya tidak penting?"
Sisa pemain Warriors lainnya memainkan peran sebagai pendukung dari inti ini. Merekalah yang menyokong empat inti Warriors untuk bisa menyesuaikan diri atas ragam strategi lawan.
Jika Warriors melihat lawan mereka lambat dan tak cukup bagus dalam menjaga tripoin, mereka bisa menambahkan Jordan Poole dalam skuad. Jika lawan tidak cukup lambat tapi tak cukup bagus dalam menjaga tripoin, Otto Porter Jr. bisa jadi jawaban. Jika lawan punya dua pemain yang sama baiknya dalam menyerang, maka Gary Payton II akan dimasukkan.
Saat lawan turun dengan bigman yang tangguh, yang mungkin tak bisa diatasi sendiri oleh Draymond, Looney datang membantu. Bigman lawan tangguh bertahan di dalam area kunci tapi tak cukup tajam dalam menyerang, Nemanja Bjelica bisa mengisi slot itu.
Andai lawan Warriors tampil dengan small ball dan memiliki beberapa pemain sayap yang bagus dalam menyerang, Andre Iguodala adalah pilihan terbaik. Juan Toscano-Anderson, Jonathan Kuminga, dan Moses Moody masih dalam tahap belajar, menimba ilmu sebanyak-banyaknya dari sistem permainan ini dan coba menyesuaikan diri mereka pada peran yang tepat.
Namun, sekali lagi, skenario-skenario di atas, bisa terwujud karena Warriors sudah melengkapi komposisi inti mereka dengan mendatangkan Wiggins dua setengah musim lalu.
Wiggins memberikan Warriors opsi pertahanan luar-dalam yang bagus, mampu tukar jaga pemain 1-4, dan menambah opsi serangan melalui tusukan tajam ke arah ring. Bisa dibilang, Wiggins mengurangi beban kerja Klay dan Draymond kala bertahan, dan jadi opsi ketiga serangan Warriors. Sekali lagi, Wiggins melengkapi skuad ini.
Bahkan, skuad ini menurut saya jauh lebih mematikan daripada saat Kevin Durant hadir di sana. Saat itu, dampak KD memang langsung besar, ia juga kuat di dua sisi permainan, bahkan lebih baik dari jarak jauh. Akan tetapi, kehadirannya, menurut saya, tak membuat Curry dan Klay bermain dengan kapasitas penuh mereka.
KD, menurut saya, adalah pemain menyerang terbaik sepanjang masa dan itu membuat "Splash Brothers" harus berkompromi atas tembakan-tembakan mereka. Dengan Wiggins yang sadar betul perannya dan memiliki gaya menyerang yang berbeda, Splash Brothers tak perlu "sungkan" untuk menembak, tanpa batas!
Atas segala hal di atas, Wiggins, Si "Mapple Jordan" kini adalah seorang juara NBA. Wiggins juga mengukir sejarah pribadi sebagai pilihan pertama NBA Draft yang jadi juara dan All Star untuk pertama kali di musim yang sama. Ia pun menyusul Andrew Bogut sebagai dua Andrew mantan pilihan pertama NBA Draft yang juara setelah pindah ke Warriors. Selamat berpesta Andrew Christian Wiggins!
Foto: NBA