“Yang kita lakukan hanya menembak tripoin dan juara NBA!”

...

 

Begitu seru Klay Thompson di podium juara bersama Stephen Curry. Momen ini direkam dengan baik oleh NBA yang diunggah melalui media sosial mereka. Klay lantas bersalaman dengan Curry sembari menikmati momentum juara mereka. Momentum juara untuk kali empat secara bersama dalam kurun delapan tahun terakhir.

Klay adalah salah satu alasan bagi saya menjagokan Warriors sebagai juara NBA sejak Oktober lalu. Bahkan, saya menjagokan Klay sebagai MVP Final sejak saat itu pula meski akhirnya meleset. Alasannya jelas, jika Klay kembali, maka Warriors adalah tim yang komplet. Saya sangat yakin bahwa tak ada satupun tim NBA yang mampu menghentikan Warriors dalam sistem tujuh laga playoff.

Di mata saya, Klay lebih dari sekadar tandem untuk Curry, lebih dari sekadar penembak jitu terbaik kedua Warriors. Peran terbesar Klay untuk Warriors bagi saya adalah kemampuan bertahannya. Ia membuat beban Curry untuk bertahan tak cukup berat. Jika harus berhadapan dengan lawan yang memiliki garda utama yang tangguh, maka bisa dipastikan Klay akan bertugas menjaga pemain itu, bukan Curry. 

Untuk sisi menyerang, Klay adalah decoy, bait, umpan, pengalih perhatian lawan, juga sekaligus ekskutor. Klay sama seperti Curry, keduanya lebih berbahaya saat bergerak tanpa bola. Pergerakan mereka pun selalu penuh perhitungan dan cukup efisien dalam membuat pertahanan lawan kocar-kacir. Tugas utama Klay adalah mencari ruang, menangkap bola, dan lalu menembaknya.

Sejak ia masuk ke liga pada 2011, itu adalah job desk utama Klay. Namun, setelah publik tahu betapa bahayanya ia dalam melakukan hal itu, lawan-lawan Warriors pun lebih bersiap. Menghdapi hal ini, Klay pun mengasah kemampuannya membaca pertahanan lawan dan membuatnya lebih cekatan dalam melakukan antisipasi dengan penetrasi atau bahkan umpan-umpan matang.

Oleh sebab itu, kala Klay tumbang di Final NBA 2019 setelah Kevin Durant tumbang lebih dulu, Warriors jelas tak lagi seimbang. Sayangnya lagi, Klay lantas absen panjang. Setelah cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) di final itu, Klay selanjutnya kena cedera Achilles dalam proses pemulihan cedera ACL tersebut.

Pukulan telak ini membuat Klay absen penuh selama dua musim dan total 2,5 tahun kalender. Dalam kurun waktu ini pula, Warriors babak-belur. Mereka adalah tim terburuk di Wilayah Barat pada musim 2019—2020 dengan rekor menang-kalah (15-50). Absennya Klay tak sepenuhnya jadi Warriors sangat terpuruk di musim ini. Dua tandem Klay, Curry dan Draymond Green juga banyak absen di musim ini karena cedera masing-masing.

Di musim 2020—2021, Curry dan Draymond kembali. Keduanya tampil penuh, 62 gim musim reguler. Namun, Warriors hanya finis di peringkat delapan Wilayah Barat dan harus melalui babak Play-in Tournament. Menghadapi Los Angeles Lakers, Warriors gagal menang dan harus absen di playoff untuk kali kedua secara beruntun.

Di sini baru saya merasa betapa besarnya faktor Klay untuk Warriors. Tanpa Klay, lawan-lawan Warriors bisa fokus mematikan Curry semata. Apalagi, musim lalu Jordan Poole belum tampil solid seperti sekarang. Kehadiran Andrew Wiggins secara penuh (datang di tengah musim sebelumnya) pun belum cukup untuk membantu Warriors.

Bandingkan dengan Warriors sekarang, utamanya di babak playoff. Bagaimana saat seluruh pemain utama Warriors tampil dan Klay ada di sana, lawan-lawan Warriors jelas kesulitan menentukan prioritas penjagaan mereka. Celtics adalah satu-satunya lawan yang menerima itu dengan lapang dada. Mereka fokus pada Curry dan bertaruh empat pemain lainnya untuk menembak dalam posisi yang lebih terbuka.

Klay memang tidak tampil tajam selayaknya harapan publik. Namun, angka yang ia tunjukkan musim ini, sebenarnya masih dalam tahap yang wajar untuk NBA. Klay membukukan rataan 17,0 poin per gim dengan akurasi tripoin di angka 35 persen. Di tiga dari lima final sebelumnya, rataan poin dan akurasi Klay memang di angka-angka ini saja. Klay baru spesial di final 2018 dan lebih gila lagi di final 2019.

Klay adalah sosok penyeimbang untuk Warriors. Ia tak selalu jadi sorotan baik saat menyerang ataupun bertahan. Namun, tanpa kehadirannya, Warriors atau bahkan Curry dan Draymond juga tidak komplet. Klay memberikan opsi-opsi yang akan terus membuat Warriors “kaya” strategi dalam menyerang. Di waktu-waktu tertentu pun, Klay bisa jadi satu gempuran besar yang mematikan lawan.

Atas semua itu, selamat menikmati gelar terbarumu Klay Alexander Thompson!

Foto: NBA

Komentar