Liz Cambage membantah laporan surat kabar Australia, The Sunday Telegraph, tentang tuduhan rasis. Center Los Angeles Sparks itu disebut mengarahkan hinaan rasis kepada tim nasional (timnas) putri Nigeria selama latihan pra Olimpiade tahun lalu di Las Vegas.

Cambage sendiri memiliki darah Nigeria dari ayahnya. Saat itu Cambage memang bermain untuk timnas putri Australia. Menurut keterangan Cambage melalui media sosialnya pada Minggu, 29 Mei, waktu setempat, insiden di latihan itu sudah ditangani secara pribadi hampir setahun yang lalu.

“Saya sangat kecewa dan sakit hati dengan peristiwa dan tuduhan yang terungkap di media Australia. Pemberitaan tentang apa yang terjadi tidak akurat dan menyesatkan. Saya tidak menggunakan hinaan rasis kepada timnas Nigeria seperti yang telah beredar,” tulis Cambage.

Dalam laporannya, The Sunday Telegraph, mengutip dua pemain timnas Nigeria yang tidak disebutkan namanya, mengatakan mereka mendengar Cambage menyebut mereka monyet selama latihan di Las Vegas itu. Pemain ketiga yang mendengar itu juga mengatakan kepada The Sunday Telegraph dia mendengar Cambage berkata “Kembalilah ke negara dunia ketigamu.”

News Corp Australia, yang menjadi induk perusahaan The Sunday Telegraph mengatakan mereka telah memperoleh video latihan pada 13 Juli 2021 atau sehari sebelum WNBA All-Star di Las Vegas.

Dalam video itu Cambage menyikut salah satu pemain Nigeria di kepala dan leher sebelum timeout. Cambage dikeluarkan dari gim itu. Insiden itu kemudian memicu perselisihan antara beberapa pemain Nigeria dan Cambage. Saat itulah Cambage diduga melontarkan hinaan rasis.

Cambage lalu meminta maaf keributan itu saat sesi makan malam. Sehari berikutnya dia mengundurkan diri dari skuad Opal (julukan timnas Australia) dan tidak bermain di Olimpiade Tokyo 2020 dengan alasan kesehatan mental.

“Setelah saya secara tidak sengaja melanggar seorang pemain Nigeria, saya kemudian diserang secara fisik oleh pemain ini di sela-sela bangku cadangan. Kami tidak memiliki wasit profesional untuk mengatur dan mengutakan keselamatan kedua tim selama latihan fisik yang ketat ini,” lanjut Cambage.

Timnas Australia memberi Cambage teguran usai insiden itu. Tetapi dia tidak diskors atau didenda. Artinya Cambage masih bisa tampil di FIBA World Cup 2022 pada September mendatang. Tapi Cambage pada Desember lalu mengatakan bahwa dia tidak tertarik kembali ke timnas.

Pelatih timnas putri Australia yang saat ini menangani New York Liberty, Sandy Brondello, menolak berkomentar soal insiden Cambage itu. Sementara pemain Sparks berdarah Nigeria-Amerika Serikat, Nneka Ogwumike mengatakan bahwa insiden itu telah dibahas oleh para pemain Sparks yang lain. “Kami berbicara tentang betapa pentingnya bagi kami untuk bersama, transparan, dan juga kekuatan memberi orang kesempatan kedua,” ujarnya dalam laporan ESPN. (rag)

Foto: WNBA

Komentar