Hari pertama Honda DBL Camp 2022 dimulai dengan dua aktivitas utama untuk para pemain yakni beep test dan skills challenge. Dua hal ini jadi penilaian awal para pelatih untuk melihat ketahanan fisik serta kemampuan fundamental para pemain. 

Sebelumnya, di pagi hari, seluruh peserta telah merampungkan pengukuran tubuh dan aspek fisik lainnya. Semuanya tercatat rapih sebagai arsip perkembangan para pemain. 

Untuk skill challenge, setiap pemain diberikan waktu maksimal 1,5 menit untuk melakukan tembakan off-dribble di area mid-range, melantun bola secara zig-zag, memberikan umpan pantul (bounce pass), dan menembak tripoin. Seluruh rangkaian acara skills challenge digelar di Atrium Court Pakuwon Mall. 

"Skills challenge kali ini berbeda dengan yang kita gelar di 2019," terang Dimaz Muharri, pelatih DBL Academy yang memimpin skills challenge. "Jika di gelaran 2019 kita meminta pemain melakukan layup, kali ini kami ganti dengan tembakan off-dribble. Gerakan ini kami rasa bisa memperlihatkan kemampuan pemain dalam melakukan fundamental menembak mereka."

Beep test masih berjalan seperti biasa. Hari ini tidak ada rekor DBL yang terpecahkan. Namun, M. Rendy Saputra Arafat cukup mendekati catatan tertinggi sepanjang masa Honda DBL Camp. Rendy membukukan 138 sedangkan rekor tertinggi adalah 140 oleh Muhammad Adhim. Di sisi putri, Juliette Aimee Gogus Putra jadi yang tertinggi dengan 91. Rekor Honda DBL Camp putri adalah 106 oleh Felisia. 

Untuk pelatih, hari ini mereka menjalani tes tulis awal (pre-test) bersama Anthony Garbelotto. Lalu, setelah upacara pembukaan, para pelatih mendapatkan kelas statistik dari pelatih RANS PIK Basketball serta timnas Indonesia, Bambang Asdianto Pribadi. 

“Syukur Alhamdulillah, Honda DBL Camp bisa terselenggara di tahun ini. Kali terakhir kami menyelenggarakan DBL Camp itu pada November 2019. Kami ingin tahu efek pandemi ini terhadap kualitas basket anak Indonesia,” terang Azrul Ananda, CEO dan Founder DBL Indonesia dalam pembukaannya.

“Kami dari dulu selalu ingin melihat potensi pemain basket Indonesia yang masih remaja ini. Yang pasti kami mencari bukan sekadar kemampuan pemain basket. Tapi juga berhubungan dengan teamwork, hubungan dengan orang yang tidak mereka kenal, kerja keras, dan komunikasi,” pungkasnya.

Selain gelaran latihan para pemain dan pelatih terpilih dari 22 provinsi, gelaran Honda DBL Camp 2022 juga punya dua acara pendukung. Pertama ada pertandingan ekshibisi untuk pemain U-12 yang diikuti klub-klub lokal Surabaya dengan tajuk Honda BeAT Elementary School. Lalu ada juga gelaran 3X3 yang diikuti tim-tim Sekolah Menengah Pertama (SMP). Gelaran ini diberi nama Traveloka Junior 3X3. (DRMK)

Foto: DBL Indonesia

Komentar