Penembakan massal terjadi di stasiun kereta bawah tanah di 36th Street, New York pada Selasa (12/3) pagi waktu setempat. Insiden tersebut terjadi cukup dekat dengan pusat latihan Brooklyn Nets, yang hanya berjarak setengah mil atau sekitar 8 km.
Dari laporan CNN, ada 10 orang yang terkena tembakan. Setidaknya ada 29 orang yang dirawat di rumah sakit karena mengalami luka tembak, menghirup gas air mata, dan kondisi lainnya. Polisi belum menemukan pelaku penembakan.
Para punggawa Nets kaget dengan berita tersebut. Penembakan itu cukup mengguncang mereka. Sebab, stasiun tersebut adalah lokasi dimana para pemain dan ofisial biasanya turun sebelum menuju ke tempat latihan.
Kevin Durant menyebut bahwa hal itu momen yang mengancurkan. “Saya tidak tahu detailnya. Mendengar sirine di depan tempat latihan dan melihat begitu banyak keributan di luar, kami berharap dan berdoa yang terbaik untuk semua korban,” ujar Kevin dilansir dari ESPN.
Sebelum pertandingan melawan Cleveland Cavaliers di play-in yang digelar pada malam harinya di Barclays Center, mereka melakukan moment of silence (mengheningkan cipta). Nets kemudian mendonasikan AS$ 50 ribu (setara Rp 718 juta) ke New York Liberty Foundation, untuk membantu para korban penembakan.
“Saya membenci kekerasan. Saya membenci kekerasan yang tidak masuk akal. Mudah-mudahan kita bisa menemukan pelakunya dan membuat situasi lebih aman. Dan semoga semua orang bisa mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. Ini adalah situasi yang sulit sekarang,” kata peraih tiga emas Olimpiade itu.
Untungnya insiden itu tidak sampai membuat laga melawan Cavaliers ditunda. Pertandingan itu dimenangkan Nets 115-108. Mereka memastikan diri sebagai unggulan ketujuh wilayah Timur. Mereka melaju ke play-off dan akan berhadapan dengan Boston Celtics. (rag)
Foto : Associated Press, Bleacher Report