Phoenix Suns menjadi tim paling konsisten sepanjang musim ini. Meski sempat ditinggal pemain utama mereka karena cedera dan alasan-alasan lain, Suns seolah tak terganggu dan terus melaju. 

Pun demikian, laju apik Suns jelas tak lepas dari peran pemain utama mereka. Barisan starter yang diisi oleh Jae Crowder, Deandre Ayton, Mikal Bridges, Devin Booker, dan Chris Paul bisa dibilang tampil tanpa cela musim ini.

Mereka mempertahankan atau bahkan menambah kuat sistem mereka sejak musim lalu yang berhasil membawa Suns ke final. Pertahanan yang tanpa lelah dan serangan yang efisien menjadi dua cara menggambarkan permainan Suns.

Khusus nama yang terakhir disebut, catatan Suns musim ini semakin mengukuhkan namanya sebagai salah satu "pemenang" sejati. Ya, kata pemenang memang masih harus diberikan tanda petik karena pemain yang akrab disapa CP3 ini belum meraih gelar juara. Namun, kehadirannya di setiap tim yang ia bela selalu membawa kemenangan.

CP3 menunjukkan ini sejak memulai kariernya. Empat tim yang ia bela, semuanya berhasil memiliki rekor kemenangan terbaik untuk organisasi masing-masing sepanjang sejarah.

Suns sendiri baru saja memecahkan rekor tersebut usai mengalahkan Los Angeles Lakers dua hari lalu. Itu adalah kemenangan ke-63 Suns musim ini, jumlah yang belum pernah mereka miliki sebelumnya.

Masuk ke NBA pada 2005 sebagi pilihan keempat, CP3 hanya butuh tiga musim untuk membawa New Orleans Hornets (sekarang Pelicans) meraih rekor kemenangan terbanyak mereka sejauh ini. Rekor 56 kemenangan sampai sekarang bahkan tidak mampu didekati oleh Pelicans.

Hal yang sama terjadi di 2014 bersama Los Angeles Clippers. Bertandem dengan Blake Griffin, CP3 memimpin Clippers meraih 57 kemenangan dalam semusim. Sebuah catatan yang sampai sekarang belum terlewati.

Bergeser ke Houston Rockets, dampak CP3 kembali sama. Kali ini dengan James Harden, ia mengobrak-abrik NBA. Rockets menutup musim dengan 65 kemenangan. Sepanjang sejarah organisasi, Rockets tak pernah bahkan meraih 60 kemenangan. 

Satu lagi cerita menarik CP3. Meski tak menorehkan rekor kemenangan untuk Oklahoma City Thunder, ia berhasil memberikan dampak signifikan. Bermain dengan pemain-pemain muda seperti Shai Gilgeous-Alexander dan Luguentz Dort, CP3 berhasil menbawa Thunder yang kala itu dianggap ingin memulai pembangunan ulang tim (rebuild) justru mengancam.

Thunder ia bawa finis di peringkat lima klasemen akhir Wilayah Barat. Tidak ada satupun yang menduga hal ini. Sayangnya, Thunder harus bertemu Rockets di playoff. Kalah pengalaman dan kedalaman skuat, Thunder terhenti dalam tujuh gim, perlawanan yang luar biasa.

CP3 pun hampir tak pernah berkoar-koar tentang kapasitasnya. Ia praktis membiarkan performanya di lapangan yang berbicara. Ia datang dengan tenang dan pergi dengan segenggam rekor kemenangan. 

Suns masih punya dua gim tersisa di musim reguler. Suns pun kemungkinan besar tak akan lagi memainkan CP3 karena mereka sudah mengunci peringkat teratas Wilayah Barat. Pun demikian, 63 kemenangan ini sekali lagi tak lepas dari efek hadirnya seorang Chris Paul di lapangan. Pelengkap dan penjamin kemenangan sebuah tim. (DRMK)

Foto: NBA

Komentar